Mohon tunggu...
David Yalahe
David Yalahe Mohon Tunggu... Seniman - Pengarah Kreatif di Kutukata Indonesia

Penulis Kisah Fiksi | Produser Musik | Pegiat Seni Kentrung

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[PUISI] Jala Ilusi Cahaya Kilat

7 November 2024   00:48 Diperbarui: 7 November 2024   00:49 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Media Ajaib Canva

Sumber gambar: Media Ajaib Canva
Sumber gambar: Media Ajaib Canva

Terjerat aku dalam jala ilusi,
berdendang terlena irama surgawi.
Berjalan di lintasan emas yang palsu,
tak terpikirkan aku belum berbatu.

Mata terpana kilau sesaat,
memburu harta bak cahaya kilat.
Terlena angan, terseret arus bayangan,
tak sadar langkah hanya ilusi jalan.

Berharap seperti dewa di puncak sana,
tapi lupa akar masih rapuh, tak bertenaga.
Oh, harapan semu yang menipu jiwa,
jatuhlah aku tanpa mahkota.

Kini tersadar di senyapnya sunyi,
menjadi besar tak semudah mimpi.
Harus ku lalui, harus kutempa,
untuk bangkit, menjadi diriku yang sesungguhnya.

[David Yalahe, 2024]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun