Hidupku bagai selembar daun kelor,
Tak berarti tanpa ratusan lembar lainnya.
Suaraku perlahan kian mengendur,
Terhimpit bualan kenyataan dunia.
               Asyik berlayar di dalam pikiran sendiri,
               Seakan mencipta romansa abadi.
               Aku si paling benar sendiri,
               Menuding sesama pada api abadi.                    Â
Hidupku bagai selembar daun kelor,
Merasa paling berkhasiat namun tak berbobot.
Suaraku lantang, menusuk, dan meneror,
Namun saat tersadar, aku hanyalah alat sepucat robot.
[David Yalahe, 2024]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI