Mohon tunggu...
David Tashwir Ahmad
David Tashwir Ahmad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kisah Pilu Etnis Rohingya di Aceh:Antara Tantangan Dan Solidaritas

12 Desember 2023   20:29 Diperbarui: 12 Desember 2023   21:03 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Aceh, sebagai provinsi paling barat Indonesia, telah menjadi tempat tinggal bagi sejumlah besar etnis Rohingya yang mengalami perebutan kewarganegaraan dan konflik di Myanmar. Kedatangan mereka ke Aceh tidak hanya menggambarkan perjalanan panjang melintasi perairan berbahaya, tetapi juga mengangkat isu kemanusiaan yang mendalam.

Etnis Rohingya merupakan kelompok minoritas Muslim di Myanmar, yang sejak lama menghadapi diskriminasi dan pengucilan. Konflik antara etnis Rohingya dan pemerintah Myanmar telah memaksa ribuan orang melarikan diri untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Aceh, dengan sejarah konfliknya sendiri, terbuka untuk menyambut etnis Rohingya sebagai pengungsi.

Perjalanan panjang menuju Aceh seringkali penuh tantangan. Para pengungsi Rohingya seringkali menggunakan perahu yang rentan tenggelam dan terlibat dalam perjalanan yang berisiko tinggi melintasi Laut Andaman. Meskipun diterima dengan baik oleh beberapa pihak di Aceh, banyak juga yang menghadapi kondisi sulit di tengah perjuangan mencari pekerjaan dan kehidupan yang stabil.
Meskipun terdapat beberapa kendala dalam integrasi, masyarakat Aceh menunjukkan solidaritas yang kuat terhadap etnis Rohingya. Banyak organisasi kemanusiaan dan individu berpartisipasi dalam memberikan bantuan, termasuk makanan, pakaian, dan akses pendidikan. Ini mencerminkan semangat gotong royong yang telah menjadi bagian dari budaya Aceh.

Tantangan terbesar bagi etnis Rohingya di Aceh adalah integrasi mereka dalam masyarakat. Perbedaan budaya, bahasa, dan latar belakang menciptakan hambatan, namun banyak pihak bekerja keras untuk memastikan bahwa pengungsi Rohingya merasa diterima dan memiliki peluang untuk membangun kehidupan baru.

Dalam menghadapi tantangan ini, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat lokal, dan organisasi kemanusiaan menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan berkelanjutan bagi etnis Rohingya di Aceh. Dengan dukungan yang tepat, mereka dapat memiliki kesempatan untuk membangun masa depan yang lebih baik dan mengatasi trauma dari pengalaman sulit yang mereka alami.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun