Mohon tunggu...
David Sutoyo
David Sutoyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis sebagai praktisi aktif di bidang soft skill, personal finance business, training, dan people development

Lahir di Bandung dengan latar belakang pendidikan di bidang teknik dan manajemen. Memiliki pengalaman di bidang penjualan dan pemasaran, keuangan pribadi, pelatihan dan manajemen sumberdaya manusia.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Proteksi Aset Kamu

2 Januari 2022   00:55 Diperbarui: 2 Januari 2022   01:16 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 Besok hujan atau panas ? Sumber : Pixabay.com

Hi Mile..

Yes bener! Saya ingin menyapa kamu yang saat genap ini berusia 25-40 tahun dan sedang asik-asiknya menambah dan melipatgandakan aset kamu. Taksiran saya buat kamu yang saat ini berusia 25 tahun, saat ini minimal kamu sudah memiliki aset (likuid atau non likuid), minimal Rp 100 juta dan buat kamu yang berusia 40 tahun, saat ini kamu sudah punya aset bernilai lebih dari Rp 1 milyar.

Lalu apa yang ingin kita diskusikan kali ini?

Nah..aset yang kamu kumpulkan tahunan atau bahkan belasan puluhan tahun itu, tentunya merupakan aset yang kamu kumpulkan entah untuk masa tua atau mungkin ingin kamu berikan kepada orang yang kamu paling cintai di dunia ini. Tentunya semua itu sudah kamu persiapakn sebaik mungkin agar pada waktunya nanti, aset tersebut dapat kamu gunakan atau berikan kepada siapapun yang kamu anggap layak untuk menerimanya termasuk diri kamu sendiri.

Tapi,  siapa sih yang tau hari esok akan bakal turun hujan atau terik panas ? Siapa sih yang akan tau kita masih sehat atau terpaksa harus menelan pil pahit ? Ya..saya setuju sama kamu bahwa semuanya itu adalah kenyataan hidup yang mesti kita hadapi dan merupakan bagian dalam resiko kehidupan. Namun sungguh pastinya kamu gak akan rela, ketika aset benilai ratusan atau bahkan mencapai milyaran Rupiah itu, akan kamu sumbangkan kepada rumah sakit tempat kamu dirawat.

Maka apa yang bisa kita perbuat di masa produktif ini?

YES! Benar sekali, segalanya belum terlambat. Bagi kamu yang saat ini bekerja sebagai staff sebuah perusahaan, kamu wajib bersyukur karena perusahaan pasti telah memberikan fasilitas BPJS Kesehatan yang sangat membantu kita saat kita membutuhkan segalanya. 

Apalagi jika ditambah manfaat proteksi kesehatan dari perusahaan asuransi swasta sehingga kamu sangat amat 'dijaga' olehnya. Apalagi saat ini pelayanan rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS dan rumah sakit swasta juga semakin rapi dan profesional. 

However, we haven't answered the question above..

Nah..kita sering kali terlena dengan fasilitas yang diberikan perusahaan untuk memproteksi aset kita dari penyakit berbahaya yang dapat menyerang kita tiba-tiba. 

Termasuk pengalaman pribadi saya ketika harus dirawat di rumah sakit dan juga anak saya yang harus dirawat beberapa tahun yang lalu ketika harus dirawat karena sakit Kawasaki. Saya nerasa fasilitas yang diberikan perusahaan sudah sangat lengkap dan aman bagi saya dan keluarga sehingga aset kami dapat terproteksi dengan baik. 

Sampai pada suatu kesempatan, saya melihat bahwa semuanya itu tidak seindah yang kita pikirkan. Sahabat saya di kantor, tiba-tiba menderita serangan stroke pada level stadium akhir yang mengakibatkan dirinya tidak dapat bekerja hampir satu bulan di perusahaan tempat saya bekerja. Saat itu saya bertanya-tanya dalam hati, apakah kawan saya ini masih diperbolehkan untuk bekerja di dalam perusahaan dengan segala konsekuensinya dengan kondisi tubuh yang kurang bekerja sempurna. Saya melihat dan bertanya, pada awalnya hal ini bukan menjadi isue. Akan tetapi, hal ini menjadi berbeda ketika kawan saya harus seringkali meminta ijin untuk tidak masuk ke kantor karena harus melakukan treatment dan terapi  bagi kesehtannya. Setelah berjalan sekitar tiga bulan, maka tak ayal lagi, sahabat saya ini menerima 'surat cinta' dan diminta untuk mengundurkan diri dari perusahaan karena performa pekerjaannya sungguh sulit dapat dinilai oleh atasannya.

Dari pengalaman tersebut, saya melihat jika saya telah memiliki proteksi dari perusahaan, tentunya hal ini ternyata belumlah cukup. Dari situ saya belajar, bagaimana kita sebagai individu, sebaiknya juga mempersiapkan 'sekoci' penyelamat bagi keluarga kita dengan memiliki 'sekoci pribadi' dan bukan 'sekoci milik perusahaan' semata. Maka dalam kesempatan ini, saya sebagai sahabat Anda, mengajak para Gen Y yang saat ini sedang berada di puncak karir kamu, supaya kamu mempersiapakan 'sekoci pribadi' kamu. By the way, buat kamu yang belum tau, sekoci adalah salah satu jenis perlengkapan yang harus ada di dalam kapal laut karena perannya yang penting sebagai penolong di keadaan darurat untuk para awak dan penumpang kapal. Ketika kapal berlayar, perlengkapan ini pasti dibawa dan tidak boleh tertinggal.

Dari sini, untuk mempersiapakan sekoci kamu, ada hal mudah dan sederhana yang dapat menjadi acuan kamu:

  1. Pastikan manfaat proteksi kesehatan kamu adalah manfaat yang as charge atau pembayaran sesuai tagihan agar kamu tidak perlu pusing memikirkan tagihan yang akan datang ketika 'badai tiba'
  2. Berpikirlah sederhana, tidak ada penumpang kapal manapun di dunia ini yang ingin naik sekoci ketika berada di laut lepas. Jadi jangan pernah berpikir 'rugi' ketika kamu membeli 'sekoci pribadi' yang tidak kamu pakai. Jika waktunya tiba, kamu dan keluarga yang akan merasakannya terlepas dari amukan badai.
  3. Jika kamu merasa proteksi kesehatan terbilang mahal, carilah yang paling ekonomis (biasanya konsep programnya adalah program tradisional) sehingga sekecil apapun sekoci yang kamu punya, tentunya akan bermanfaat. Dan selalu ingat, ketika kapal (income) kamu semakin besar, cobalah membeli sekoci yang semakin besar

Semoga artikel singkat ini memberikan inspirasi baru bagi kamu. Di kesempatan berikutnya, saya akan berbagi mengenai proteksi pendapatan bagi keluarga yang tentunya merupakan hal terpenting kedua setelah proteksi aset kamu. 

Selamat mempraktekkan perencanaan keuangan keluarga ini dan saya doakan keluarga kamu senantiasa dapat mengarungi badai kehidupan dengan segala sumber daya yang ada. Salam sehat dan sejahtera bagi bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun