Mohon tunggu...
david sudarko
david sudarko Mohon Tunggu... -

peminat rohani, sosial, edukasi, moralitas, humaniora, dan segala hal yang bernilai kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tekun Sama dengan Rahasia Hidup Sukses

29 September 2016   14:28 Diperbarui: 1 Oktober 2016   11:05 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa Anda susah untuk bertekun. Orang tekun itu akan menghasilkan banyak hal yang indah kok. Jika Anda adalah seorang pelajar atau mahasiswa, bertekunlah dalam belajar, banyak membaca, mengerjakan tugas, maka kelak akan Anda tuai prestasi yang baik. Dan tentunya masadepan indah lebih dekat dengan Anda. Percayalah bahwa ada upah besar dibalik ketekunanmu. Kita memang belum atau tidak bisa melihat upah yang akan kita terima nanti seperti apa, namun ketekunan kitalah yang akan menjaminnya.

Belajar dari petani yuk…

Untuk menambah semangat kita dalam bertekun, ada baiknya kita belajar dari spiritnya petani. Coba kita telusuri hatinya, apakah seorang petani sudah bisa melihat buah sebagai hasil pekerjaannya? Tidak! Namun, ia menanti-nantikannya. Dengan tekun ia mengerjakan tanahnya, agar kelak tanah itu menghasilkan sebanyak mungkin buah. Kita mengerti bahwa buah yang akan dihasilkan itu berhubungan erat dengan ketekunan dan kerja keras petani dalam mengerjakan tanahnya.

Seandainya ada seorang petani malas yang ceroboh tidak mau mengerjakan apa yang seharusnya ia kerjakan dengan tanahnya. Lalu, bandingkan petani malas ini dengan petani yang tekun, yang dalam keadaan panas maupun dingin terus merawat kebunnya dengan melakukan semua pekerjaan yang dihindari oleh si petani malas tadi. Pasti hasilnya sangat jauh berbeda. Si petani tekun pasti akan memanen hasilnya, sedangkan si petani malas hanya dapat melihat dan menyesalinya.

Nah, mengapa petani yang tekun tadi mau melakukan semua itu? Karena ia ingin memperoleh sesuatu yang belum bisa ia lihat pada saat itu, tetapi yang untuknya ia bekerja dengan tekun: ia ingin memperoleh buah. Kebunnyalah yang akan menghasilkan banyak buah, dan petani yang tekun inilah yang harus menjadi teladan bagi kita. Bertekunlah dalam segala hal, kelak pasti kan kau tuai hasilnya.

Selamat bertekun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun