Mohon tunggu...
david sudarko
david sudarko Mohon Tunggu... -

peminat rohani, sosial, edukasi, moralitas, humaniora, dan segala hal yang bernilai kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rahasia Top Menulis, Sebuah Resensi

13 Februari 2015   19:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:15 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 mendidik diri. Dimulai dari spirit suka membaca. Apapun bentuk tulisan; Koran, majalah, buku, artikel online, dll. Dengan membaca banyak tulisan, calon penulis akan menguassi banyak ilmu dan informasi. Sehingga akan memperbanyak ide-ide yang diperoleh

 membuat catatan. Seorang calon penulis harus memiliki “buku kecil” dan bolpoint yang selalu dibawa. Lalu membiasakan diri untuk mencatat ide-ide atau inspirasi yang lewat di pikiran, sehingga tidak hilang begitu saja.

 mengobarkan inspirasi. Inspirasi dapat diperoleh dimanapun, darimanapun dan kapanpun. Itulah sebabnya seorang calon penulis harus mengobarkan hatinya untuk mencari dan menuangkan inspirasi.

 menulis sesuai target dan waktu. Seorang calon penulis harus membuat batassan-batasan waktu untuk menyelesaikan tulisannya. Dan secara konsisten disiplin waktu yang telah ditentukannya sendiri.

 cara mengukur kemajuan menulis. Calon penulis juga harus melakukan evaluasi hasil tulisannya, dengan membagikan kepada teman atau “seniornya’ untuk menilai atau mengkritisinya.

 jurus mengatasi kemacetan menulis. Sudah seringkali dialami oleh seorang penulis bahwa di tengah jalan mengalami kemandekan atau kemacetan. Saat seperti itu, penulis memberikan solusinya dengan 10 point.

 Menulis. Teruslah menulis. Apapun itu.

 menerbitkan setiap hari. Ini yang menarik. Penulis merekomendasikan tempat/ wadah bagi calon penulis untuk menerbitkan hasil tulisannya di media online Kompasiana. Di sanalah semua orang diberi ruang untuk mempublikasikan karya tulisnya. Di sana juga banyak kompasioner yang akan menolong kita.

Setelah para calon penulis mampu menjadi seorang penulis, maka langkah dia harus melakukan langkah selanjutnya. Yaitu; penulis harus menjadi katalisator, penulis tak kenal liburan atau pensiun, juga menularkan virus menulis, penulis yang menggerakkan orang lain dan membangun jejaring. Point-point yang diangkat bisa dibaca sesuka pembaca. Bisa dari pinggir atau dari tengah. Namun penulis berharap agar dibaca secara berurutan supaya pembaca menemukan rahasianya secara utuh. Yang pasti apa yang dibagikan oleh penulis dalam buku ini sangatlah menarik. Mungkin karena penulis berlatar belakang sebagai dosen fak. Creative Menulis, tapi juga seorang praktisi dalam dunia tulis menulis. Penulis begitu aktif menerbitkan karya tulisnya di kompasiana, di majalah-majalah dan Koran-koran terkemuka di negeri ini.

Jujur saya akui, setelah saya membaca buku ini, hati dan jiwa ini berkobar-kobar untuk menulis. Maka tepat tanggal 11 Februari lalu saya langsung registrasi di kompasiasa sebagai kompasioner. Dengan alamat www.kompasiasa.com/davidsudarko. Dan segera saya memposting karya tulisan sederhana. Kabar gembiranya, dalam waktu kurang dari 5menit ada 2 kompasioner yang mengomentari, sekaligus mengajak berteman. Rupanya asyik ya bertemu sekumpulan penulis. Saya patut berterimakasih pada pak Much. Choiri, karena beliau telah membagikan info penting tentang lahan bagi calon penulis di Kompasiana ini.

Akhir kata, saya mengucapkan terimakasih pada penulis dan anda yang sudah sudi membaca tulisan saya ini. Jika ada kurang dan salah. Mohmn dimaafkan. Maklum masih pemula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun