Jangan mengolok-olok anggota DPR, bisa kualat. Mereka adalah orang-orang terhormat, yang mewakili rakyat. Suara mereka adalah suara rakyat. Tindakan mereka semata-mata untuk kepentingan rakyat yang karena itu harus dihormati dan dihargai. Kalau kita mengolok-olok, …..
Aku tidak mengolok-olok, aku hanya menyampaikan opini, pendapat bahwa mereka tidak benar-benar mewakili rakyat. Apakah tidur selama sidang berlangsung itu juga mencerminkan sikap dan tingkah laku rakyat? Apakah rencana pembangunan gedung baru itu ….
Namun, opinimu itu terlalu nyinyir. Gayamu beropini itu merupakan ironi. Dan, itu menyinggung perasaan dan melukai hati. Kamu kan tahu luka di kulit bisa diobati, tetapi luka di hati …..
Coba beritahukan saya bagaimana menyampaikan opini yang bisa mereka dengar. Bagaimana cara membuat mereka yang bodoh bisa mengerti, yang buta bisa melihat, yang budeg bisa mendengar, yang bisu bi…..
Umpama kamu adalah anggota DPR, apakah kamu tidak sakit hati dikata-katai bodoh, dungu, bego, budeg, ….
Kalau aku sich tidak mungkin menjadi anggota DPR. Aku ‘kan tidak sebodoh mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H