Semua agama pasti menganut dan punya konsep dosa tersendiri, Alkitab dalam 1 Yohanes 3:4 (TB) Â mengatakan
 "Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah".
Jika konsep pengertian dosa pada ayat Alkitab diatas tidak diterima oleh agama lain, namun besar kemungkinan semua agama akan sepakat sepakat pada defenisi dosa berikut, yakni dosa merupakan suatu pelanggaran terhadap perintah, hukum, atau kehendak Allah Yang Maha Esa dan juga pasti setiap agama mengakui bahwa manusia adalah mahluk yang berdosa dan bertanggungjawab atas dosa atau pelanggarannya masing-masing, dan kebanyakan agama juga menganut doktrin bahwa sejak kecil atau sejak bayi yang baru lahir, manusia itu suci tidak berdosa, bak kertas putih yang tidak memiliki coretan bahkan setitikpun. Kebanyakan agama juga menganut doktrin  bahwa dosa tidak dapat diwariskan atau diturunkan pada keturunannya. Namun demikian  Kekristenan tampil dengan keyakinan atau doktrin yang berbeda dari kebanyakan doktrin atau pengajaran agama-agama lain terkait dengan dosa. Agama Kristen (Kekristenan) mengakui adanya  dosa Asali (The Origin Sin), yakni suatu konsep dosa dalam Alkitab yang mengajarkan bahwa seluruh manusia disepanjang segala abad sudah berdosa oleh karena dosa atau pelanggaran Adam di taman Eden. bahkan sejak dalam kandungan pun manusia sudah berdosa. Doktrin dosa asali (The Origin Sin) ini bahkan masuk kedalam salah satu doktrin utama yang wajib dipelajari atau setidak-tidaknya diketahui oleh orang Kristen (baik secara mendalam maupun tidak mendalam). Nah sekarang yang menjadi pertanyaannya adalah apa sebenarnya Doktrin Dosa Asali (The Origin Sin) ini? Hal inilah yang akan di bahas dalam tulisan singkat ini.Â
1. Doktrin ini merupakan Doktrin yang Penting.Â
Doktrin ini merupakan sub bagian/judul dari salah satu doktrin utama dalam Kekristenan yakni doktrin tentang dosa atau yang lebih dikenal dengan istilah Hamartologi. Doktrin ini sangat penting untuk dipelajari karena olehnya kita mendapatkan pemahaman dan jawaban atas pertanyaan mengapa manusia berdosa dan apa dampaknya bagi umat manusia. Doktrin ini juga mendapat pertentangan yang menohok dari agama-agama yang tidak setuju dengan Doktrin ini, mereka menuduh bahwa Doktrin ini merupakan ajaran dari rasul Paulus bukan apa yang Alkitab ajarkan. Namun apakah benar demikian? Argumentasi inilah yang akan di bantah pada poin 2 (dua)Â
2. Dasar Alkitab, penjelasan dan argumentasi bantahan terhadap tuduhan Palsu akan Doktrin Dosa Asali (The Origin Sin).Â
Seperti yang telah dikatakan sejak awal bahwa Doktrin ini merupakan salah satu dari doktrin utama dalam Kekristenan, nah untuk itu sebagai bagian dari sub judul/bagian dari doktrin utama, tentu doktrin ini juga memiliki dasar Alkitab, adapun dasar Alkitab dan argumentasi dari Doktrin ini adalah sebagai berikut.
a). Mazmur 51:5 (TB),
 "Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku."
Biblia Hebraic Stuttgartensia (BHS), Hebrew with vowels,
Translit Interlinear, Hen-Be'Avon (lihatlah dalam kesalahan) Kholalti (aku telah dilahirkan, Verb Polal Perfect 1st Com. Sing.) 'Uvekhete' (dan dalam dosa) Yekhematni (ia mengandungku) 'Imi (ibuku).Â
 'Uvekhete' Yekhematni 'Imi', frasa "dalam dosa aku dikandung ibuku", menggunakan 'paralelisme' Ibrani dengan menggunakan dua kata - 'Avon dan -Khet/ Khate. Paralelisme Ibrani senantiasa mengumandangkan ide kesejajaran, bukan mempertentangkan atau membedakan antara "kesalahan" dan "dosa" karena kedua kata ini ibarat dua sisi mata uang.Â
b). Roma 5:19 (TB)Â
"Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa"Â
Dosa asal (The Origin Sin) merupakan dosa yang diwariskan Adam kepada semua Pribadi manusia (Keturunannya) di sepanjang segala abad. Dosa ini diwariskan bukan melalui kelahiran kita sebagai manusia, yang merupakan keturunan Adam yang sudah berdosa, sehingga diturunkan secara turun menurun, melainkan dosa ini diwariskan melalui perwakilan. Adam menjadi wakil kita (seluruh manusia disepanjang segala abad) di taman Eden yang berdiri dihadapan Allah dalam sebuah perjanjian kerja, sehingga ketaatan Adam adalah ketaatan kita dan kejatuhan Adam adalah kejatuhan kita juga. Fakta dalam Alkitab memberitahukan kita bahwa Adam telah jatuh kedalam dosa, yang secara otomatis itu berarti kita semua (umat manusia disepanjang segala abad) juga ikut jatuh, hal itu karena Adam yang menjadi wakil kita telah jatuh, maka kejatuhannya juga diperhitungkan kepada manusia (seluruh manusia disepanjang segala abad) yang diwakilinya. Dosa atau pelanggaran Adam yang pertama yakni, memakan buah pohon yang dilarang oleh Tuhan Allah, dosa inilah yang diwariskan Adam kepada manusia dan yang membuat semua manusia disepanjang segala abad dilahirkan kedalam dunia dengan status berdosa (bahkan sejak masih dalam kandungan (Lih. Maz. 51:5 (TB)). Akibat dari kesalahan asal dan kecemaran asal yang kita warisi dari Adam, maka semua manusia keturunan Adam dilahirkan dalam status berdosa dan dalam kondisi rusak total (total depravity) yang berakibat kepada ketidakmampuan total (total inability). Yang dimaksud dengan kerusakan total dan ketidakmampuan total adalah bahwa manusia, oleh karena statusnya yang berdosa dan oleh karena kecemaran asal dari Adam, tidak mungkin lagi untuk hidup dalam keselarasan dengan Tuhan dan firman-Nya. Kemampuan manusia ketika sudah jatuh hanyalah terarah terus-menerus untuk melakukan hal-hal yang jahat, oleh karena kecenderungan hatinya hanyalah untuk berbuat dosa (band. Kej. 6:5).
Jadi jelaslah dari pemaparan diatas dapat kita simpulkan bahwa ternyata Doktrin Dosa Asali (The Origin Sin) yang diajarkan oleh Kekristenan merupakan pengajaran murni dari Alkitab.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H