Taylor Swift kembali menggemparkan dunia dengan tur konser terbarunya, "The Eras Tour". Tur ini menjanjikan pertunjukan spektakuler yang merangkum perjalanan musik sang diva selama dua dekade. Sayangnya, bagi para penggemar di Indonesia, tur ini bagaikan mimpi yang pupus. Taylor Swift tidak akan menjejakkan kakinya di Tanah Air, meskipun negara-negara tetangga di Asia Tenggara seperti Singapura, masuk dalam daftar.
Total 36 negara di seluruh dunia akan disinari oleh Taylor Swift dalam tur ini, dengan 27 konser di Amerika Utara, 5 di Eropa, dan 4 di Asia. Di Asia Tenggara, Singapura menjadi satu-satunya negara yang beruntung, dengan 6 konser tambahan yang diumumkan baru-baru ini. Hal ini membuat Singapura semakin spesial, karena menjadi negara Asia Tenggara pertama dan satu-satunya yang akan disinggahi oleh Taylor Swift dalam tur ini.
Kegagalan promotor yang dikabarkan akan mendatangkan Taylor Swift ke Indonesia, menjadi tamparan pahit bagi para penggemar di Tanah Air. Pada pertemuan antara pihak The Eras Tour, promotor tidak menyanggupi beberapa ketentuan yang diajukan oleh pihak The Eras Tour. Dengan demikian, pihak The Eras Tour mencoret Indonesia dari daftar singgah di asia tenggara.Â
Banyak penggemar yang kemudian mempertanyakan mengapa pihak promotor tidak ingin menyanggupi ketentuan konser. Di satu sisi, beberapa kalangan penggemar menyayangkan kegagalan promotor tersebut dikarenakan Indonesia adalah negara dengan pendengar bulanan Taylor Swift terbanyak pada platform Spotify di seluruh dunia. Sangat disayangkan karena semua jumlah penggemar yang besar itu hanya akan diserap oleh negara Singapura. Kegagalan ini menimbulkan pertanyaan besar: seberapa besar pengaruh Taylor Swift bagi pariwisata dan ekonomi negara?
Taylor Swift bukan sekadar penyanyi pop biasa. Ia adalah ikon global dengan basis penggemar yang besar dan loyal di seluruh dunia. Tur konsernya selalu menjadi magnet bagi para wisatawan, yang tak hanya ingin melihat idolanya, tetapi juga menjelajahi kota-kota tempat konser diadakan. Hal ini tentunya memberikan dampak positif bagi pariwisata dan ekonomi lokal.
Contohnya, di Amerika Serikat, tur "Reputation Stadium Tour" Taylor Swift pada tahun 2018 mendorong pendapatan ekonomi senilai USD 2,63 miliar. Di Australia, tur "1989 World Tour" pada tahun 2015 menghasilkan pendapatan senilai USD 1,3 miliar. Angka-angka ini menunjukkan pengaruh besar Taylor Swift terhadap sektor pariwisata dan ekonomi.
Kegagalan mendatangkan Taylor Swift ke Indonesia merupakan kehilangan besar bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif Tanah Air. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia perlu meningkatkan daya saingnya sebagai destinasi wisata dan konser internasional.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan/diperbaiki Indonesia agar kedepannya tidak terjadi hal yang sama:
 * Memperkuat infrastruktur dan regulasi terkait penyelenggaraan konser internasional.