Mohon tunggu...
David Prayogo
David Prayogo Mohon Tunggu... Atlet - Sports

Bismillah insyallah bisa!!!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pemikiran Islam Klasik

9 Mei 2020   13:56 Diperbarui: 9 Mei 2020   14:02 1004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

1. Sejarah pemikiran Islam klasik

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa dalam Islam ada tiga sejarah yaitu : pemikiran Islam klasik, tengah dan modern. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang pemikiran Islam klasik.

A. Pemikiran Islam klasik masa Khulafaur      Rasyidin

Wafatnya Nabi Muhammad SAW membuat situasi masyarakat Islam pada saat itu seperti anak ayam yang ditinggalkan oleh induknya. Nabi Muhammad SAW tidak mewasiatkan kepada siapa tongkat estafet kepemimpinan umat Islam akan diteruskan. Akhirnya melalui proses pemilihan yang berlandaskan musyawarah sehingga ditentukan abu bakar yang menjadi pengganti nabi Muhammad SAW. Dan diteruskan oleh Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Masa kepemimpinan yang dikepalai oleh para sahabat inilah yang dinamakan periode Khulafaur Rasyidin.

1. Abu Bakar as Shiddiq

Nama beliau menurut pendapat shahih ialah Abdullah bin Usman bin 'Amir bin 'Amr bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taiym bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay Al-Quraisy At Taimi. Beliau berasal dari keturunan suku Taim bin Murrah bin Ka'ab. Jika ditarik ke atas, pertautan asal keturunan Abu Bakar akan bertemu dengan keluarga Nabi Muhammad SAW. Yakni bersatu dalam darah Adnan. Sehingga antara Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar masih memiliki tali persaudaraan.

Dinamika pemikiran Abu Bakar, selama Abu Bakar menjadi khalifah, pemikiran baru yang dicetuskan oleh beliau belum terbilang cukup banyak terutama mengenai ilmu pengetahuan. itu semua dikarenakan oleh permasalahan internal dan perluasan wilayah kaum muslim yang masih sedikit. Ilmu ilmu naqliyah adalah ilmu yang berkembang pada saat itu, yaitu ilmu-ilmu yang bersumber pada Alquran atau dari naql saja.

2. Umar bin Khattab

Umar bin Khattab lahir di kota Mekah dari bani Adi dan merupakan rumpun suku Quraisy yang mempunyai nama lengkap Umar bin Khattab bin Nafiel bin Abdul uzza.

Seiring berjalannya waktu, daerah yang Islam kuasai semakin luas dan pada saat itu pula munculnya permasalahan yang menimpa. Seperti : tata cara membaca Alquran beserta dialegnya. untuk mengatasi permasalahan tersebut Khalifah Umar beserta para sahabat langsung berpikir guna mendapatkan solusinya.kemudian muncullah ilmu yang didalamnya membahas tentang tata cara membaca dan mempelajari ilmu Alquran yang disebut dengan ilmu qira'at.

3. Usman bin Affan

Utsman bin Affan Ibnu abil Ibnu Umayyah lahir waktu Nabi Muhammad SAW berusia 5 tahun. Utsman bin Affan menyatakan beriman dan masuk Islam karena ajakan Abu Bakar as Siddiq.

Pada masa ini, terjadi perbedaan cara membaca Alquran dikalangan umat Islam. Ini terjadi karena rasul yang memberikan kelonggaran kepada kabilah kabilah Arab untuk membaca al-quran dengan dialek mereka masing-masing. Hal itu semakin parah karena wilayah Islam semakin luas, sehingga Khalifah Usman memutuskan untuk membukukan Alquran.

4. Ali bin Abi Thalib

Ali bin Abi Thalib Ibnu Abdul Muthalib lahir 10 tahun sebelum Nabi Muhammad SAW diutus menjadi rasul. Ali terkenal akan kesolehan, kebersihan jiwa, Budi pekertinya, dan keadilannya. Beliau merupakan salah satu dari tiga tokoh yang sudah menimba ilmu dari Rasulullah SAW.

Kebijakan-kebijakan Ali antara lain : menarik kembali tanah yang diberikan kepada kerabat Usman tanpa jalan yang sah, serta hibah Usman kepada siapapun yang tidak beralasan. kemudian pemecatan terhadap beberapa kepala daerah yang dipilih oleh Usman dan menggantinya dengan pilihannya sendiri.

2. Persoalan-persoalan Pokok Fillsafat Paripatetik, Illuminati, Esensialisme, dan Ekstensialisme

A. Persoalan Pokok Filsafat Paripatetik

Filsafat peripatetik adalah aliran yang muncul pertama kali di ranah filsafat. istilah paripatetik merujuk kepada pengertian tempat Aristoteles mengajar, bukan pada kebiasaan Aristoteles mengajar.

Terbukti ada berbagai masalah yang dikritisi oleh Al Ghazali mencakup pemikiran paripatetik, di antaranya ialah pemikiran paripatetik tentang keabadian alam, tentang Tuhan tidak mengetahui hal-hal yang juz'i, dan pemahaman tentang kebangkitan kembali dasar manusia di alam yang baru atau alam akhirat.

B. Persoalan Pokok Filsafat Illuminatif

Filsafat iluminatif diartikan sebagai filsafat pencerahan intelektual/spiritual.

Dalam khazanah pemikiran Islam, para peneliti mencatat bahwa filsafat iluminatif adalah filsafat yang memberikan kritik terhadap filsafat peripatetik. dan kritik tersebut meliputi 2 ranah yaitu ranah epistemologi dan dana ontologi.

C. Persoalan Pokok Filsafat Esensialisme

Aliran esensialisme berasal dari bahasa Inggris yaitu essential yang bermakna pokok/inti dari sesuatu, dan isme yang memiliki arti aliran. esensialisme merupakan sebuah paham yang beranggapan di mana spesies hewan dan nabati berbeda satu sama lain karena esensinya yang bermakna pengakuan atas diskontinuitas di alam.

D. Persoalan Pokok Filsafat Eksistensialisme

Secara harfiah, kata eksistensi berarti timbul, muncul, dan memiliki wujud. Sesuatu yang eksis ialah sesuatu yang mempunyai aktualitas, keberadaan sesuatu yang menekankan pada apa sesuatu itu.

    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun