Demikian pula, pelanggan yang mempercayai sebuah merek akan tetap loyal, bukan karena setiap interaksi sempurna, tetapi karena mereka yakin bahwa organisasi memiliki niat baik dan tujuan yang jelas. Trust seperti ini adalah aset tak terlihat yang membangun loyalitas, ketahanan, dan kesetiaan yang tahan lama di antara anggota dan pelanggan.
Kisah Raja Asa menjadi pengingat bahwa kepemimpinan yang kuat dan budaya yang konsisten adalah kunci untuk mempertahankan kepercayaan. Ketika keduanya berjalan seiring, organisasi menjadi tangguh dan berkelanjutan. Namun, saat keduanya tak lagi selaras, kepercayaan akan runtuh, dan keberlangsungan organisasi pun terancam.Â
Dalam jangka panjang, kepemimpinan visioner yang didukung budaya yang kuat adalah dasar untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi di tengah perubahan dan tantangan yang terus muncul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H