1. Ruang Belajar Khusus: Orang tua menyediakan ruang belajar yang tenang dan bebas dari gangguan, dengan perlengkapan belajar yang lengkap. Lingkungan yang kondusif ini membantu anak-anak berkonsentrasi dan belajar lebih efektif.
2. Waktu Belajar yang Teratur: Orang tua menerapkan jadwal belajar yang konsisten, sehingga anak terbiasa dengan rutinitas belajar. Kedisiplinan dalam waktu belajar membantu anak mengembangkan kebiasaan belajar yang baik.
3. Dukungan Orang Tua: Orang tua aktif terlibat dalam proses belajar anak, seperti membantu mengerjakan PR, berdiskusi tentang pelajaran, dan memberikan motivasi. Dukungan emosional dan akademik dari orang tua sangat penting untuk meningkatkan motivasi belajar anak.
4. Teknologi yang Mendukung: Penggunaan teknologi seperti komputer dan internet memberikan akses ke sumber belajar yang lebih luas dan interaktif. Teknologi ini dapat membuat belajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi anak-anak.
 Faktor-faktor Penurunan Motivasi Belajar Anak
Penelitian mengidentifikasi beberapa faktor yang menyebabkan penurunan motivasi belajar anak, baik di sekolah maupun di rumah:
1. Beban Kurikulum yang Berat: Kurikulum yang terlalu padat dan kurang fleksibel dapat membuat anak merasa tertekan dan kehilangan minat belajar. Anak-anak mungkin merasa kewalahan dengan tugas dan ujian yang terus-menerus.
2. Kurangnya Dukungan Emosional: Anak-anak yang tidak mendapatkan dukungan emosional yang cukup dari guru atau orang tua cenderung mengalami penurunan motivasi. Dukungan emosional sangat penting untuk kesejahteraan dan semangat belajar anak.
3. Lingkungan Belajar yang Tidak Menyenangkan: Sekolah dengan suasana yang kaku dan tidak ramah, serta rumah yang tidak mendukung suasana belajar, dapat membuat anak merasa tidak nyaman dan sulit berkonsentrasi. Lingkungan belajar yang tidak kondusif dapat menghambat motivasi dan prestasi belajar anak.
4. Tekanan Akademik: Tekanan untuk mendapatkan nilai tinggi atau prestasi akademik yang tinggi dapat membuat anak merasa stres dan kehilangan motivasi untuk belajar. Anak-anak mungkin merasa tertekan oleh ekspektasi yang terlalu tinggi dari guru dan orang tua.
5. Gangguan Eksternal: Faktor-faktor seperti media sosial, game online, dan televisi dapat menjadi gangguan yang signifikan bagi anak-anak. Gangguan ini dapat mengalihkan perhatian anak dari belajar dan menurunkan motivasi belajar mereka.