Mohon tunggu...
DAVID NEHEMIA
DAVID NEHEMIA Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi

mari saling berbagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pohon yang utuh

16 Juni 2024   18:30 Diperbarui: 16 Juni 2024   18:36 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketekunan yang konsisten membawa pohon ini kepada kesalehan. Kesalehan adalah daun hijau yang membuat pohon terlihat hidup dan memberikan keteduhan. Daun-daun ini adalah kehidupan yang harmonis dengan nilai-nilai spiritual dan moral. Kesalehan adalah hubungan yang mendalam dengan Tuhan dan sikap hidup yang memancarkan kebaikan kepada sesama. Pohon yang rindang memberikan keteduhan dan tempat berlindung bagi banyak makhluk, menunjukkan bahwa kesalehan membuat kita hidup dalam harmoni dengan sekitar kita.

 6. Menjadi Utuh: Pohon yang Berbuah

Akhirnya, ketika semua elemen ini---kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, dan kesalehan---terpenuhi, pohon itu berbuah. Buah dari pohon ini adalah tindakan nyata dalam hidup kita yang membawa manfaat bagi orang lain dan memuliakan Tuhan. Buah-buah manis yang dihasilkan adalah simbol kehidupan yang utuh, di mana kita memberikan kontribusi positif kepada negara dan masyarakat, serta menjalin hubungan yang harmonis dengan Tuhan dan sesama.

Penutup

Kisah pohon besar di tengah hutan mengajarkan kita bahwa menjadi utuh dalam hubungan kepada Tuhan dan sesama adalah perjalanan panjang yang melibatkan banyak langkah dan proses. Setiap tahap saling berkaitan dan membangun satu sama lain, menciptakan kehidupan yang seimbang, kuat, dan bermanfaat bagi semua. Dengan menaburkan kebajikan, memperdalam pengetahuan, menguasai diri, bertekun, dan hidup dalam kesalehan, kita dapat tumbuh menjadi pohon yang kokoh dan menghasilkan buah yang baik bagi dunia sekitar kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun