Mohon tunggu...
DAVID NEHEMIA
DAVID NEHEMIA Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi

mari saling berbagi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Krisis Ekonomi Indonesia: Jejak Goncangan dan Dampak Selama Pergantian Kepemimpinan Presiden

22 Januari 2024   20:18 Diperbarui: 22 Januari 2024   20:18 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Krisis: Krisis ekonomi global dan pandemi COVID-19.

- Bukti Kongkrit: Program infrastruktur, reformasi ekonomi, dan kebijakan kesejahteraan sosial.

 8. Pemilu 2024:

- Potensi Krisis: Tantangan ekonomi pasca-pandemi, perubahan kebijakan pemerintah baru, dan faktor-faktor global.

- Bukti Kongkrit (belum terjadi): Tergantung pada hasil dan kebijakan pemerintahan yang baru terpilih setelah pemilu.

Setiap masa transisi dan kepemimpinan memiliki dampak uniknya pada kondisi ekonomi Indonesia. Bukti kongkrit dapat ditemukan dalam kebijakan dan peristiwa ekonomi yang terjadi selama periode tersebut. Harap dicatat bahwa penilaian terhadap kebijakan dan dampaknya dapat bervariasi tergantung pada perspektif dan interpretasi masing-masing.

Meskipun tidak selalu benar bahwa setiap kali ada pemilu, terjadi krisis ekonomi di Indonesia, ada beberapa faktor yang memberikan kesan bahwa pemilu dapat berdampak pada stabilitas ekonomi negara. Pertama, ketidakpastian politik sering muncul sebagai konsekuensi dari perubahan kepemimpinan dan kebijakan pemerintah yang mungkin terjadi setelah pemilu. Hal ini dapat membuat investor dan pelaku bisnis berhati-hati dalam membuat keputusan investasi atau ekspansi bisnis, sehingga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan. Kedua, pemilu cenderung terjadi dalam siklus tertentu, dan jika bersamaan dengan kondisi ekonomi yang sedang menurun, pemilu dianggap sebagai periode rentan terhadap gejolak ekonomi karena sentimen negatif yang mungkin muncul di tengah ketidakpastian politik. Selain itu, sikap hati-hati investor dan pelaku bisnis selama pemilu dapat memperlambat investasi dan pengambilan keputusan bisnis besar, menyebabkan perlambatan aktivitas ekonomi. Selain itu, kemungkinan adanya perubahan dalam kebijakan pemerintah setelah pemilu dapat menciptakan ketidakpastian dan berdampak pada kondisi ekonomi, baik melalui implementasi kebijakan baru atau perubahan dalam regulasi bisnis. Terakhir, ada risiko manipulasi politik untuk kepentingan elektoral selama pemilu, yang dapat menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik, berpotensi berdampak pada stabilitas ekonomi. Meski demikian, penting untuk diingat bahwa dampak pemilu terhadap ekonomi tidak selalu bersifat negatif, dan dalam beberapa kasus, pemilu juga dapat menjadi pendorong perubahan positif dan stabilitas jangka panjang. Analisis yang cermat terhadap dinamika politik dan ekonomi selama setiap periode pemilu dapat membantu merancang kebijakan dan tindakan yang tepat untuk meminimalkan risiko dan memanfaatkan peluang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun