Mohon tunggu...
David Mfthl
David Mfthl Mohon Tunggu... Administrasi - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembuatan Biobriket Dari Limbah Tongkol Jagung Pedagang dan Rumah Tangga Sebagai Energi Terbarukan Dengan Karbonisasi

28 November 2024   14:01 Diperbarui: 28 November 2024   14:03 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH TONGKOL JAGUNG PEDAGANG REBUS DAN RUMAH TANGGA SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN DENGAN KARBONISASI

Oleh : Davit miptahul rezki

D1C222060

Dalam menghadapi tantangan semakin menipisnya cadangan energi fosil, diperlukan solusi alternatif yang inovatif dan ramah lingkungan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan limbah pertanian, seperti tongkol jagung, yang selama ini kurang dimanfaatkan secara optimal. Kelompok 3 telah mengusulkan sebuah proyek pembuatan biobriket dari limbah tongkol jagung, yang diharapkan menjadi alternatif bahan bakar terbarukan dan berkelanjutan.

Latar Belakang

Cadangan energi fosil di Indonesia terus berkurang, sementara kebutuhan energi meningkat akibat pertumbuhan populasi dan aktivitas industri. Selain itu, pembakaran bahan bakar fosil menjadi salah satu penyebab utama pemanasan global dan kerusakan lingkungan. Melimpahnya limbah tongkol jagung dari aktivitas rumah tangga maupun pedagang jagung rebus membuka peluang besar untuk mengolahnya menjadi bahan bakar alternatif yang efektif.

Proses Pembuatan Biobriket

Untuk melaksanakan proyek pembuatan biobriket dari limbah tongkol jagung, diperlukan sejumlah sumber daya yang mendukung prosesnya. Pertama, bahan baku utama berupa limbah tongkol jagung dapat diperoleh dari pedagang jagung rebus, rumah tangga, atau hasil pertanian, yang kemudian akan diolah menjadi arang. Selain itu, bahan perekat seperti tanah liat, tepung kanji, dan lem kayu diperlukan untuk mencampur arang sehingga menghasilkan biobriket yang padat dan berkualitas.

Proyek ini juga membutuhkan peralatan khusus, seperti tungku atau drum karbonisasi untuk proses pembakaran tongkol jagung menjadi arang, alat pencampur bahan, dan cetakan briket untuk membentuk campuran menjadi biobriket. Selain itu, keterlibatan sumber daya manusia sangat penting, mulai dari tim pelaksana yang bertanggung jawab atas proses karbonisasi, pencampuran, hingga pengujian kualitas, hingga mitra seperti komunitas petani dan pedagang untuk memastikan pasokan bahan baku tetap tersedia.

Proyek ini menggunakan proses karbonisasi untuk mengubah limbah tongkol jagung menjadi arang. Arang yang dihasilkan kemudian dicampur dengan bahan perekat seperti tanah liat, tepung kanji, atau lem kayu, sebelum dicetak menjadi briket. Berbagai komposisi perekat diuji untuk menghasilkan biobriket dengan kualitas terbaik dalam hal nilai kalor, kadar air, dan kadar abu.

Karbonisasi adalah proses penting dalam pembuatan biobriket yang bertujuan mengubah limbah tongkol jagung menjadi arang melalui pembakaran pada suhu tinggi dengan minim pasokan oksigen. Proses ini dilakukan untuk menghilangkan kandungan zat organik seperti air dan senyawa volatil, sehingga menghasilkan bahan bakar yang memiliki nilai kalor tinggi dan efisien

Tujuan Proyek

            1.         Mengurangi Polusi Lingkungan

Dengan mengolah limbah tongkol jagung, proyek ini mengurangi polusi yang disebabkan oleh pembakaran langsung limbah.

            2.         Menciptakan Sumber Energi Alternatif

Menghasilkan bahan bakar terbarukan sebagai alternatif minyak tanah dan elpiji, terutama bagi masyarakat pedesaan.

            3.         Meningkatkan Nilai Ekonomi Limbah

Limbah pertanian yang tidak bernilai ekonomis diubah menjadi produk bernilai jual.

            4.         Uji Kualitas Produk

Biobriket diuji untuk memastikan efisiensi dan ramah lingkungan melalui pengukuran kadar air, kadar abu, dan nilai kalor.

Dampak yang Diharapkan

Proyek ini sejalan dengan beberapa target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam aspek:

            *           Energi Bersih dan Terjangkau (SDG 7): Menghadirkan alternatif energi yang terjangkau dan berkelanjutan.

            *           konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab (SDG 12): membantu mengurangi volume sampah organic yang dibuang oleh pedagang dan rumah tangga

*           Tindakan Terhadap Perubahan Iklim (SDG 13): Mengurangi emisi karbon melalui bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.

Anggaran 

Dari segi anggaran, diperlukan dana untuk pengadaan alat dan bahan, biaya operasional seperti transportasi limbah, pembelian perekat, hingga pengujian kualitas produk. Energi juga menjadi sumber daya penting, baik untuk proses karbonisasi yang memerlukan bahan bakar maupun untuk penggunaan listrik jika melibatkan mesin modern. Terakhir, keberhasilan proyek ini juga memerlukan kolaborasi dengan mitra, seperti organisasi lokal atau institusi akademis, untuk mendukung keberlanjutan proyek serta memastikan kualitas biobriket yang dihasilkan sesuai dengan standar energi terbarukan. Berikut berupa anggaran pada proyek pembuatan biobriket:

  • Biaya investasi awal

No

Barang/Jasa

Qty

Harga per unit

total

1

Mesin Pencetak Briket

1

2.000.000

2.000.000

2

Mesin Penggiling Tongkol

1

2.000.000

2.000.000

3

Tong Pembuat Arang

1

1.500.000

1.500.000

  • Biaya Operasional

No

Barang/Jasa

Qty

Harga per unit

total

1

Limbah Tongkol

450Kg/bulan

5.000

2.250.000

2

Tepung Tapioka

1Kg

15.000

15.000

3

Air

1,5 liter

7.000

7.000

4

Bahan Bakar

1

100.000

100.000

5

Kemasan

-

50.000

50.000

Kesimpulan

Proyek pembuatan biobriket dari limbah tongkol jagung tidak hanya memberikan solusi atas permasalahan energi tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Dengan pengembangan lebih lanjut, biobriket dapat menjadi alternatif bahan bakar yang efisien, murah, dan ramah lingkungan untuk digunakan secara luas di masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun