Mohon tunggu...
David kristanto
David kristanto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Lahir di Banyuwangi | Geografi

Selanjutnya

Tutup

Nature

Memanfaatkan dan Menyelamatkan Lingkungan dengan Mengenal Inovasi Painting of Wood Waste

13 Juni 2019   10:34 Diperbarui: 13 Juni 2019   12:21 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Universitas negeri Malang,Metha Gema Rosyendra dan empat anggotanya berhasil  berhasil  berhasil  berhasil mengembangkan produk ramah lingkungan yaitu Painting of Wood Waste (POWW)  dengan memanfaatkan limbah-limbah kayu yang berasal dari industri perabotan rumah. Setiap tahunya kebutuhan akan perabotan rumah sebagai dekorasi rumah selalu meningkat. 

Perabotan rumah yang dimaksud yaitu kursi, pintu, meja, lemari Dan lain-lain. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk dan pembangunan yang semakin cepat mengalami peningkatan maka berbanding lurus dengan jumlah perabotan rumah tangga yang banyak di pesan oleh konsumen. 

Dokpri
Dokpri
Penggunaan kayu sebagai salah satu bahan utama dalam pembuatan perabotan rumah, memunculkan limbah dengan jumlah yang tidak sedikit. Salah satu penyumbang limbah kayu adalah Kabupaten Pasuruhan karena Kabupaten tersebut terkenal dengan julukan Kota mebel. Limbah kayu pada umumnya di biarkan begitu saja oleh masyarakat, adapun digunakan hanya menjadi bahan bakar tungku api pada dapur tradisional. 

Berdasarkan peluang tersebut Mahasiswa Universitas Negeri Malang pada pertengahan April 2019 berhasil memanfaatkan limbah tersebut untuk dijadikan produk yang memiliki nilai jual. Produk tersebut mereka sebut dengan Ethnic Wood Box. Mereka mengclaim bahwa produk ini merupakan produk yang memiliki sifat zero wasted.

Menurut Prof. Dr. Sumarmi M. Pd. Selaku dekan di Universitas Negeri Malang, produk karya mahasiswa ini sangat dibutuhkan karena melihat selain limbah plastik  banyaknya limbah-limbah kayu yang belum dimanfaatkan dengan maksimal. 

Selain itu terdapat tanggapan dari Andreas Syah Pahlevi selaku ketua Asosiasi Desai Grafis Indonesia (ADGI)"Produk ini menarik sekali, selain berasal dari limbah kayu juga mengintegrasikan keragaman budaya khas Indonesia melalui lukisan tangan dan disediakan dalam bentuk premium".  Response positif lainya berasal Dari owner behavior strip Dan ketua BEM UM yang menyatakan bahwa produk ini merupakan karya yang unik dan belum banyak difikirkan oleh banyak orang.

Apabila dilihat Dari respon pasar, produk ini menunjukan Trend yang positif. Hal ini ditandai dengan adanya ajakan kolaborasi produk antara POWW dan Behavior Strip. 

Berinovasi dengan memanfaatkan dan menyelamatkan lingkungan sangatlah perlu kita dukung, karena perubahan lingkungan menjadi lebih baik memerlukan kepedulian dan ulur tangan banyak orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun