Mohon tunggu...
David Immanuel Koernawi
David Immanuel Koernawi Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa

saya suka main voli

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Halloween di Indonesia, Tradisi Asing yang Menjadi Populer

8 November 2024   23:50 Diperbarui: 9 November 2024   04:30 1065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halloween selalu dinantikan oleh banyak orang di Indonesia serta di negara Barat. Di Indonesia, Halloween mulai banyak peminat meski bukan budaya asli di sini. Tidak berbeda jauh dengan orang-orang di Barat yang berpesta memakai kostum, di sini mereka juga menyukainya dan dasarnya diadakan pada tanggal 31 Oktober.

 Belakangan, Halloween di Indonesia lebih menonjolkan hiasan kostum unik dan pertunjukan tema horor yang banyak menawarkan sensasi baru bagi masyarakat. Seiring waktu, kostum dan berpakaian dengan ide dasar karakter horor mulai beralih ke mengenakan kostum karakter dari film-film populer atau tren apa pun.

Halloween di negara Barat berakar dari perayaan kaum Celtic kuno, yaitu Samhain, yang puncaknya dirayakan pada Hari Semua Jiwa. Ada kepercayaan di sana bahwa pada waktu Samhain, ada batas tipis antara dunia bumi dan dunia roh yang berisi para dewa. 

Hal ini berasal dari fakta bahwa pada titik tertentu dalam sejarah, masyarakat Celtic merayakan akhir panen dan telah memasuki siklus kehidupan yang lebih degil ketika mereka percaya bahwa kekuatan jahat berkeliaran di atas permukaan bumi.

 Tetapi di sisi lain, di Indonesia, Halloween yang sangat dirayakan secara global dalam budaya pop, anak-anak di A.S pergi dari pintu ke pintu untuk meminta permen. Di negara ini, anak-anak lebih sering menghabiskan Halloween di pusat perbelanjaan, kafe, dan taman hiburan, di mana banyak orang dari semua usia mengikuti berbagai kegiatan.

Salah satu contohnya adalah acara "Rumah Hantu Blok M" yang diadakan di Mal Blok M. Acara ini menjadi salah satu atraksi populer setiap tahun. Efek suara yang menegangkan, pencahayaan redup, dan patung hantu di sepanjang rute rumah hantu tersebut berhasil menciptakan atmosfer yang menakutkan. Setiap sudut penuh dengan kejutan yang mengejutkan pengunjung, membuat mereka merasa seperti berada di dunia horor. 

Selain wahana rumah hantu, beberapa restoran di sekitar mal juga turut meramaikan acara dengan menawarkan menu makanan dan minuman bertema Halloween. Para karyawan pun mengenakan kostum seram untuk memberikan kesan menyeluruh kepada pengunjung, yang tentu saja menambah keseruan malam Halloween di sana. Sensasi berbeda ini membuat Halloween di Blok M semakin diminati dari tahun ke tahun.

Tak hanya di Blok M, perayaan Halloween di Indonesia terus berkembang. Setiap tahun, perayaan Halloween terbesar di Indonesia, seperti "Haunted Night" di Ancol, menarik ribuan pengunjung. Wahana-wahana seperti rumah hantu, pertunjukan kostum, dan permainan bertema horor menjadi pusat perhatian. 

Mulai dari hantu-hantu lokal seperti pocong dan kuntilanak hingga karakter-karakter horor internasional seperti vampir dan zombie, pengunjung bebas berkreasi dengan kostum mereka. 

Selain itu, kompetisi kostum yang sering diadakan oleh penyelenggara acara menambah daya tarik Halloween, karena banyak peserta yang datang dengan kostum yang unik dan inovatif. Kreativitas dan adaptasi Halloween di Indonesia ini memperlihatkan bagaimana budaya asing dapat disesuaikan dengan cara yang unik dan tetap relevan dengan masyarakat lokal.

Saya percaya bahwa perayaan Halloween di Indonesia adalah contoh yang baik tentang bagaimana masyarakat Indonesia bisa menerima budaya asing dan mengubahnya menjadi sesuatu yang menghibur tanpa kehilangan identitas lokal mereka. Halloween mungkin bukan bagian dari budaya asli Indonesia, tetapi banyak orang yang menikmatinya sebagai kesempatan untuk berkumpul, bersenang-senang, dan berekspresi. 

Halloween menjadi ajang untuk memamerkan kreativitas, baik melalui kostum, dekorasi, maupun acara-acara bertema horor. Selain itu, industri kreatif di Indonesia juga mendapat keuntungan dari popularitas Halloween ini, mulai dari desainer kostum, dekorator, hingga event organizer yang semakin banyak menggelar acara-acara bertema Halloween setiap tahunnya.

Perayaan Halloween di Indonesia juga membuka peluang besar bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Event-event Halloween yang diselenggarakan di pusat-pusat hiburan atau taman bermain seperti Ancol dan Dunia Fantasi seringkali menarik wisatawan lokal maupun asing. 

Selain itu, banyak perusahaan yang melihat Halloween sebagai peluang bisnis dengan mengeluarkan produk atau layanan bertema horor, mulai dari makanan, dekorasi rumah, hingga acara televisi yang disiarkan khusus di bulan Oktober. Ini menunjukkan bahwa Halloween tidak hanya diterima secara sosial, tetapi juga menjadi bagian dari strategi pemasaran yang efektif di Indonesia.

Jika kita bandingkan, Halloween bisa dibilang memiliki kemiripan dengan perayaan Malam Suro di Indonesia, terutama dalam hal nuansa mistis dan horor. Namun, perbedaan utamanya adalah bahwa Malam Suro tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional dan spiritualnya, sedangkan Halloween di Indonesia lebih bersifat komersial dan modern. 

Malam Suro, yang dirayakan pada tahun baru dalam kalender Jawa, lebih fokus pada ritus-ritus keagamaan dan perenungan, sementara Halloween lebih banyak dirayakan untuk kesenangan dan hiburan. Meski demikian, keduanya sama-sama memperingati waktu yang dianggap memiliki hubungan dengan dunia roh.

Ketika malam Halloween tiba, suasana di berbagai tempat hiburan berubah secara signifikan. Pencahayaan yang biasanya terang diganti dengan lampu-lampu redup berwarna oranye dan ungu, yang memberikan kesan misterius dan menegangkan. Di mana-mana, dekorasi seperti tengkorak, labu dengan ukiran wajah seram, dan hantu-hantu buatan menghiasi sudut-sudut ruangan. 

Orang-orang yang mengenakan kostum seram dan unik berlalu-lalang, menciptakan pemandangan yang tidak biasa. Suara musik bertema horor pelan terdengar di latar belakang, memperkuat atmosfer menakutkan yang mendominasi malam itu. Halloween memang berhasil menciptakan suasana yang seolah-olah kita tengah berada di dunia fantasi yang penuh misteri dan kengerian.

Meskipun Halloween bukan bagian dari tradisi asli Indonesia, perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya populer yang semakin berkembang. Ajang ini memberikan kesempatan bagi banyak orang untuk mengekspresikan diri, bersenang-senang, dan menikmati hiburan yang jarang ditemukan di acara-acara lain. 

Halloween bukan hanya tentang horor, tetapi juga tentang kreativitas, imajinasi, dan bagaimana masyarakat lokal mampu mengadaptasi budaya asing dengan cara yang menyenangkan dan unik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun