Mohon tunggu...
David Immanuel Koernawi
David Immanuel Koernawi Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa

saya suka main voli

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Halloween di Indonesia, Tradisi Asing yang Menjadi Populer

8 November 2024   23:50 Diperbarui: 9 November 2024   04:30 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halloween menjadi ajang untuk memamerkan kreativitas, baik melalui kostum, dekorasi, maupun acara-acara bertema horor. Selain itu, industri kreatif di Indonesia juga mendapat keuntungan dari popularitas Halloween ini, mulai dari desainer kostum, dekorator, hingga event organizer yang semakin banyak menggelar acara-acara bertema Halloween setiap tahunnya.

Perayaan Halloween di Indonesia juga membuka peluang besar bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Event-event Halloween yang diselenggarakan di pusat-pusat hiburan atau taman bermain seperti Ancol dan Dunia Fantasi seringkali menarik wisatawan lokal maupun asing. 

Selain itu, banyak perusahaan yang melihat Halloween sebagai peluang bisnis dengan mengeluarkan produk atau layanan bertema horor, mulai dari makanan, dekorasi rumah, hingga acara televisi yang disiarkan khusus di bulan Oktober. Ini menunjukkan bahwa Halloween tidak hanya diterima secara sosial, tetapi juga menjadi bagian dari strategi pemasaran yang efektif di Indonesia.

Jika kita bandingkan, Halloween bisa dibilang memiliki kemiripan dengan perayaan Malam Suro di Indonesia, terutama dalam hal nuansa mistis dan horor. Namun, perbedaan utamanya adalah bahwa Malam Suro tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional dan spiritualnya, sedangkan Halloween di Indonesia lebih bersifat komersial dan modern. 

Malam Suro, yang dirayakan pada tahun baru dalam kalender Jawa, lebih fokus pada ritus-ritus keagamaan dan perenungan, sementara Halloween lebih banyak dirayakan untuk kesenangan dan hiburan. Meski demikian, keduanya sama-sama memperingati waktu yang dianggap memiliki hubungan dengan dunia roh.

Ketika malam Halloween tiba, suasana di berbagai tempat hiburan berubah secara signifikan. Pencahayaan yang biasanya terang diganti dengan lampu-lampu redup berwarna oranye dan ungu, yang memberikan kesan misterius dan menegangkan. Di mana-mana, dekorasi seperti tengkorak, labu dengan ukiran wajah seram, dan hantu-hantu buatan menghiasi sudut-sudut ruangan. 

Orang-orang yang mengenakan kostum seram dan unik berlalu-lalang, menciptakan pemandangan yang tidak biasa. Suara musik bertema horor pelan terdengar di latar belakang, memperkuat atmosfer menakutkan yang mendominasi malam itu. Halloween memang berhasil menciptakan suasana yang seolah-olah kita tengah berada di dunia fantasi yang penuh misteri dan kengerian.

Meskipun Halloween bukan bagian dari tradisi asli Indonesia, perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya populer yang semakin berkembang. Ajang ini memberikan kesempatan bagi banyak orang untuk mengekspresikan diri, bersenang-senang, dan menikmati hiburan yang jarang ditemukan di acara-acara lain. 

Halloween bukan hanya tentang horor, tetapi juga tentang kreativitas, imajinasi, dan bagaimana masyarakat lokal mampu mengadaptasi budaya asing dengan cara yang menyenangkan dan unik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun