Mohon tunggu...
David Hidayat
David Hidayat Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa uin ws

kenalilah dirimu sendiri terlebih dulu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Unik! KKN MMK Kelompok 29 Mengadakan Seminar dengan Alat Tradisional

17 Agustus 2022   00:00 Diperbarui: 17 Agustus 2022   00:02 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Unik! KKN MMK Kelompok 29 UIN Walisongo Adakan Seminar dengan Alat Makan dan Makanan Khas Tradisional(Sabtu, 30 Juli 2022) KKN Mandiri Misi Khusus (MMK) Kelompok 29 UIN Walisongo Semarang mengadakan Seminar: "Literasi Digital dan Pengembangan UMKM" yang bertempatkan di GSG (Gedung Serba Guna) Kelurahan Desa Branjang. Acara ini di sponsori oleh Deswita (Desa Wisata) Branjang, Karang Taruna Panca Manunggal, Rumah BUMN Kabupaten Semarang, dan Bank Mandiri. Acara seminar ini, telah diikuti oleh kurang lebih 50 peserta yang diantaranya ada kelompok Pengelola Desa Wisata, Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata), Ibu-ibu UPPKA, ibu-ibu REMPONG, remaja IRMABA, remaja IRC, remaja Karang Taruna, dan remaja Star'D.
Alat Makan Tradisional ini milik BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) Branjang yang dipinjam oleh anggota KKN untuk digunakan dalam seminar tersebut. Alat Makan Tradisional yang dibuat oleh anyaman bambu dan batok kelapa ini, terdiri dari piring, sendok, cangkir, piring pincuk, dan tempat untuk buah. Piring, piring pincuk, dan tempat buah  itu terbuat dari anyaman bambu, sedangkan sendok dan cangkirnya itu terbuat dari batok kelapa. Ini merupakan tradisi yang bagus untuk desa wisata dengan tidak melupakan nilai-nilai adat budaya Indonesia.
Pada pembagian konsumsi pertama, piring pincuk tersebut diisi oleh berbagai jajanan yang diantaranya adalah ketela, kacang rebus, pisang rebus, dan klepon. Dan tak lupa pula membagikan minuman dengan cangkir batok kelapa yang berisikan teh hangat. Untuk pembagian konsumsi kedua, yaitu makan siang. Piring anyaman bambu dan sendok dari batok kelapa dibagikan dengan diisi menu nasi, ayam goreng, sambal, dan orek tempe.
Dalam menanggapi 'Alat Makan Tradisional' yang digunakan pada seminar ini, para peserta sangat heran sekaligus berdecak kagum dengan adanya alat makan tradisional yang unik.
Pak Teguh, selaku Pengelola Desa Wisata Branjang menyampaikan bahwa "Pemakaianan alat makan tradisional lalu diisi makanan khas tradisional itu adalah sebagai ajang promosi kepada masyarakat umum dan sekaligus memperkenalkan UMKM yang ada di Desa Branjang.".
"Kegiatan seminar ini sengaja kita berkolaborasi dengan pengelola desa wisata dan UMKM desa, karena sebagai wujud dukungan dan program KKN untuk mendukung program desa wisata. Selain itu juga menggandeng pemuda karang taruna sebagai penerus dan agar pemuda dapat mempersiapkan dan mengembangkan desa wisata Branjang" ucap Zahro selaku koordinator KKN MMK Kelompok 29. Setelah kegiatan ini sekaligus sebagai pengenalan desa wisata dan mempersiapkan para pemuda dan warga Desa Branjang dalam mempersiapkan Desa Wisata Branjang kedepannya.
Oleh : KOMINFO KKN MMK Kelompok 29

dokpri
dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun