Mohon tunggu...
David gaming
David gaming Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Main bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Permikiran Tokoh Filsafat Modern David Hume

21 Desember 2022   21:46 Diperbarui: 21 Desember 2022   22:39 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

David Hume adalah seorang filsuf Skotlandia dan sejarawan, David Hume ini lahir di Edinburgh,Skotlandia, 7 Mei 1711. Ayahnya adalah seorang pengacara dan tuan tanah. 

Sedangkan ibunya Hume adalah seorang kalvinis keras. David Hume ini adalah seorang filsuf empiris. Ia bekerja sebagai diplomat di Prancis, Italia, Austria, dan Inggris. Hume ini meninggal di Edindburgh pada tahun 1776.

Pada tahun 1500-1700, di Eropa terjadi perperangan agama nah pada situasi itu agama tidak terlalu di hargai, Hume itu membedakan agama menjadi dua yaitu : natural religion (akal budi) dan agama rakyat (fanatisme).

Adapun pemikiran David Hume tentang empirisme. Empirisme adalah suatu aliran ilmu filsafat yang mengatakan bahwa suatu pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. istilah Empirisme lahir dari Bahasa Yunani "empiria" yang memiliki arti pengalaman. Empirisme, dalam tradisi pengetahuan yang dibangunnya bahwa pengetahuan kebenaran yang sempurna tidak akan diperoleh melalui akal, namun dapat diperoleh melalui panca indera manusia yang meliputi mata,telinga, lidah, kulit, dan hidung. 

 Dengan istilah lain kebenaran yang hakiki adalah sesuatu yang sesuai dengan pengalaman manusia. Empirisme awalnya diperkenalkan oleh Francis Bacon (1561-1626) yang menyatakan bahwa filsafat modern adalah disiplin ilmu yang melakukan penolakan terhadap filsafat metafisika. 

Filsafat empirisme resmi sebagai kebenaran yang paling terpercaya. empirisme mencapai puncaknya pada era David Hume yang dianggap sebagai pemikir pertama positivisme, karena dia menyangkal segala sesuatu yang melebihi fasilitas murni.
Berikut yaitu pemikiran David Hume dalam menganalisis pengetahuan.
Pertama, setiap idea tau konsep yang kita miliki tak lain merupakan suatu bentuk dari kesan-kesan (impresi) kita. Diantara ide-ide kita, mustahil kita menemukan satu ide yang tidak diikuti oleh satu atau beberapa kesan yang kita rasakan atau kita lewati.

 Orang yang tak memiliki indera tak mampu memiliki ide-ide yang dapat memunculkan berbagai kesan dari indera yang hilang itu. Orang buta tidak mengetahui warna dan seorang tuli tak bisa menetahui suara.
 Kedua, kesan-kesan ini menjadi ide-ide, setelah hilangnya faktor pengaruh sensasi yang memunculkan kesan-kesan itu. Ide-ide ini kurang jelas dan lebih lemah sensasinya daripada kesan-kesan tersebut.

Ketiga, Ide-ide itu adakalanya sederhana dan adakalanya kompleks. Ide-ide sederhana adalah yang tidak bisa diurai, sedangkan yang dimaksud dengan ide-ide kompleks adalah yang bisa diurai menjadi unsur-unsur yang lebih sederhana lagi. Jika ide itu sederhana, maka bentuk kesan bersifat terbatas, seperti ide saya tentang warna dan rasa sebuah jeruk. Jika ide itu kompleks, maka yang harus dilakukan pertama kali adalah menguraikannya ke dalam berbagai unsur, seperti ide saya tentang sebuah jeruk dalam totalitasnya adalah ide yang tersusun dari warna, rasa dan bau.
Ide-ide yang terangkai menurut David Hume nah Ide-ide ini terangkai sebagai akibat dari adanya makna-makna yang saling berhubungan. Suatu ide apapun bentuknya dapat dianggap berhubungan dengan ide lain, jika antara keduanya terdapat kesamaan atau keterkaitan sebab akibatnya. 

Ide  dalam otak akan menghadirkan suatu bentuk yang menyerupainya, karena ada kemiripan antara keduanya. Sementara, ide tentang pelabuhan laut akan memunculkan kapal-kapal uap dalam pikiran kita karena adanya kedekatan tempat. 

Menyebutkan mikroba akan mendorong kita untuk hubungan kausalitas. Jadi, kita tidak perlu untuk mengansumsikan sesuatu yang lain diluar ide-ide ini untuk saling mengubungkannya
Adapun ide-ide dengan dunia luar, Indera-indera kita memindahkan berbagai kesan inderawi dari dunia luar. saya cenderung untuk menerima apa yang disampaikan oleh indera kepada saya. Apa yang saya ketahui tentang realitas, sesungguhnya hanyalah pengalaman dalam otak. Ini bukanlah bukti bahwa persepsi-persepsi ini memunculkan dari realitas. 

Bisa saja ia muncul dari kekuatan yang ada dalam otak itu sendiri dan menggambarkan kepada kita wujud dari berbagai realitas ini. Dari sini kita dapat mengetahui bahwa David Hume telah mengantarkan Mazhab Sensasionalisme sampai pada puncaknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun