Beberapa harus berjuang lebih lama menyelesaikan studi karena berbagai kendala, mulai dari pembimbing yang kurang suportif hingga kebutuhan untuk mengulang penelitian. Dan akhirnya mengeluarkan uang sendiri yang jumlahnya sangat besar, demi menyelesaikan studinya.Â
Kita juga perlu memahami bahwa tidak semua penerima beasiswa memiliki privilege yang sama. Banyak yang harus mengundurkan diri dari pekerjaan karena tidak ada skema tugas belajar di institusi mereka. Singkat kata, banyak hal yang juga mereka korbankan.Â
Lalu, apa harus bagaimana? Saya melihat ada beberapa langkah yang bisa diambil.
Pertama, perlu ada peninjauan ulang terhadap fokus bidang studi yang dibiayai. Saat ini, ada wacana untuk memprioritaskan bidang STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics).Â
Meski beberapa anggota DPR menyuarakan keberatan, saya melihat ini sebagai langkah strategis yang perlu didukung dengan catatan tetap memberi ruang bagi bidang sosial humaniora.
Kedua, pemerintah perlu menyiapkan ekosistem yang mendukung para alumni untuk berkontribusi. Ini bisa dimulai dengan akses permodalan berbunga rendah bagi yang ingin berwirausaha, hingga reformasi sistem rekrutmen di lembaga pemerintah dan BUMN agar lebih meritokratis.
Ketiga, perlu ada mekanisme evaluasi yang lebih komprehensif terhadap seluruh program yang didanai LPDP. Bukan hanya beasiswa, tetapi juga dana riset dan program kolaborasi lainnya. Sejauh mana dampak nyata yang dihasilkan? Apakah hasil riset hanya menjadi dokumen yang menumpuk di lemari?
LPDP sebenarnya sudah menunjukkan perbaikan dalam pengelolaannya. Yang dibutuhkan saat ini bukanlah perombakan total, melainkan penyempurnaan sistem yang ada. Momentum kritik publik ini sebaiknya dimanfaatkan untuk mengevaluasi dan memperbaiki pengelolaan seluruh beasiswa yang dibiayai APBN.
Mari berhenti memandang alumni LPDP sebagai superhero dan mulai melihat mereka sebagai aset bangsa yang perlu didukung untuk berkembang.Â
Mereka adalah bibit unggul yang jika diberi tanah yang subur dan perawatan yang tepat, akan tumbuh menjadi pohon yang menghasilkan buah melimpah bagi kemajuan bangsa.