Berikut adalah beberapa hal yang perlu dilakukan:
Tanyakan Izin Keluarga. Sebelum mengambil foto di acara dukacita, selalu tanyakan izin kepada keluarga atau pihak yang bertanggung jawab atas acara tersebut. Hargailah keputusan mereka, dan jika mereka tidak mengizinkan, hormati itu.
Pilih Momen yang Tepat. Jika Anda telah mendapatkan izin untuk mengambil foto, pastikan untuk melakukannya dalam momen yang pantas. Hindari berfoto di dekat peti jenazah atau selama prosesi pemakaman. Sebaliknya, pilih momen-momen ketika orang-orang berkumpul untuk berbicara atau berbagi kenangan tentang almarhum.
-
Tetaplah Tenang dan Tulus. Selama pengambilan foto, pastikan untuk menjaga ekspresi wajah Anda yang tenang dan tulus. Jangan tersenyum atau terlihat ceria jika suasana hati sedang sangat sedih. Penuhilah momen dukacita tersebut dengan rasa hormat dan penghormatan.
Jangan Mempublikasikan Sembarangan. Jika Anda memutuskan untuk membagikan foto-foto tersebut di media sosial atau tempat lain, pertimbangkan kembali apakah tindakan ini sesuai. Jangan melupakan bahwa privasi keluarga tetap penting, dan foto-foto tersebut seharusnya tidak digunakan untuk kepentingan pribadi atau publik.
Pada adat daerah tertentu, ada hal berbeda, bahkan ada yang memutarkan musik dan menari-nari, misalnya di daerah Batak. Itu sifatnya kekhususan, dan umumnya itu lebih kepada keluarga inti. Bukan pelayatnya.Â
Toh tujuan melayat adalah memberi penghormatan terhadap keluarga yang berduka serta almarhum yang telah berpulang. Jadi, kepantasan, etika dan rasa empati perlu menjadi perhatian saat berfoto pada suasana duka, apalagi sebagai pelayat. Setuju?Â
Bagaimana menurut Kompasianers? Silahkan urun pendapat di komentar...
Salam!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H