Kemarin saya menyempatkan hadir di acara Kopi Darat (Kopdar) Kompasianer yang bertempat di Perpustakaan Nasional. Berbekal petunjuk yang dituliskan Pak Tjiptadinata, begitu sampai disana saya memarkirkan mobil dan cepat-cepat menuju lantai 4. Ketimbang menunggu antrian lift, saya menggunakan jalur tangga yang ada.Â
Berjalan cepat, lalu akhirnya sampai di lantai dasar Perpustakaan Nasional. Lalu saya naik eskalator. Sambil eskalator bergerak ke atas, saya perhatikan sekeliling. Ada satu poster dipajang disana. Poster berisi kalimat '10 budaya malu'.Â
Isi poster butir 1 jelas 'menampar' saya, bunyinya: 'Malu datang terlambat'. Jelaslah saya tertegur. Saat itu sudah jam 11 WIB lebih. Saya terlambat tiba di acara. Padahal acara dijadwalkan mulai jam 10.30 WIB.Â
Ini poster kenapa ada disini. Masa saya malu dan pulang saja. Ah, jauh-jauh saya kesini dari Jakarta Timur. Saya terus aja naik ke lantai 4. Sudahlah. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Haha
Ketemu Pak Katedrarajawen dan Bang Posma
Meski terlambat saya bersikap santai saja. Tandatangan daftar hadir, terima goodie bag, lalu intip posisi kursi kosong. Ada kursi kosong di baris belakang. Lalu cepat-cepat masuk ke aula yang sudah ramai.Â
Sebelum duduk di kursi kosong tersebut, saya lihat wajah yang tak asing. Ini pasti beliau. "Pak Kate kan ya" sapaku sok akrab ke beliau. "Salam kenal Pak, saya David, pendatang baru".
Lalu ngobrol ngalor ngidul. Saya bilang ke Pak Kate "Keren juga ya, kalau bisa punya kaos Kompasiana".Â
"Oh itu dulu ada dibagi kalau datang di acara Nangkring. Gak tau kalau sekarang. Kayaknya gak ada" ujar Pak Katedrarajawen.Â