Mohon tunggu...
David F Silalahi
David F Silalahi Mohon Tunggu... Ilmuwan - ..seorang pembelajar yang haus ilmu..

..berbagi ide dan gagasan melalui tulisan... yuk nulis yuk.. ..yakinlah minimal ada satu orang yang mendapat manfaat dengan membaca tulisan kita..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kena "Tampar" Sebelum Ikut Kopdar Kompasiana

21 Agustus 2022   21:10 Diperbarui: 22 Agustus 2022   17:15 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bareng Pak Tjiptadinata (dokpri)

Kemarin saya menyempatkan hadir di acara Kopi Darat (Kopdar) Kompasianer yang bertempat di Perpustakaan Nasional. Berbekal petunjuk yang dituliskan Pak Tjiptadinata, begitu sampai disana saya memarkirkan mobil dan cepat-cepat menuju lantai 4. Ketimbang menunggu antrian lift, saya menggunakan jalur tangga yang ada. 

Berjalan cepat, lalu akhirnya sampai di lantai dasar Perpustakaan Nasional. Lalu saya naik eskalator. Sambil eskalator bergerak ke atas, saya perhatikan sekeliling. Ada satu poster dipajang disana. Poster berisi kalimat '10 budaya malu'. 

Poster budaya malu di lantai dasar Perpustakaan Nasional (dokpri)
Poster budaya malu di lantai dasar Perpustakaan Nasional (dokpri)

Isi poster butir 1 jelas 'menampar' saya, bunyinya: 'Malu datang terlambat'. Jelaslah saya tertegur. Saat itu sudah jam 11 WIB lebih. Saya terlambat tiba di acara. Padahal acara dijadwalkan mulai jam 10.30 WIB. 

Ini poster kenapa ada disini. Masa saya malu dan pulang saja. Ah, jauh-jauh saya kesini dari Jakarta Timur. Saya terus aja naik ke lantai 4. Sudahlah. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Haha

Ketemu Pak Katedrarajawen dan Bang Posma

Meski terlambat saya bersikap santai saja. Tandatangan daftar hadir, terima goodie bag, lalu intip posisi kursi kosong. Ada kursi kosong di baris belakang. Lalu cepat-cepat masuk ke aula yang sudah ramai. 

Foto dengan Pak Katedrarajawen (dokpri)
Foto dengan Pak Katedrarajawen (dokpri)

Sebelum duduk di kursi kosong tersebut, saya lihat wajah yang tak asing. Ini pasti beliau. "Pak Kate kan ya" sapaku sok akrab ke beliau. "Salam kenal Pak, saya David, pendatang baru".

Lalu ngobrol ngalor ngidul. Saya bilang ke Pak Kate "Keren juga ya, kalau bisa punya kaos Kompasiana". 

"Oh itu dulu ada dibagi kalau datang di acara Nangkring. Gak tau kalau sekarang. Kayaknya gak ada" ujar Pak Katedrarajawen. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun