Mohon tunggu...
David F Silalahi
David F Silalahi Mohon Tunggu... Ilmuwan - ..seorang pembelajar yang haus ilmu..

..berbagi ide dan gagasan melalui tulisan... yuk nulis yuk.. ..yakinlah minimal ada satu orang yang mendapat manfaat dengan membaca tulisan kita..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Reportase Mahasiswa KKN Sepi Pembaca, Ini 7 Penyebab dan Solusinya

13 Agustus 2022   15:25 Diperbarui: 13 Agustus 2022   17:16 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artikel KKN (Kompasiana) 

1) Judul yang mengandung kata KKN membuat alergi. Tidak bisa dipungkiri pembaca cenderung enggan membaca tulisan yang rumit atau serius. Bisa jadi kata KKN ini membuat pembaca berpikir, ah ini tulisan serius, malas bacanya. Dugaan lainnya adalah artikel KKN ini cenderung ditulis secara kaku. Mirip tugas kuliah. Label KKN seakan merepresentasikan tulisan yang serius atau kaku. Solusinya hindari kata KKN, ganti judul dengan kalimat yang menarik. 

(2) Judul menggunakan huruf kapital semua. Kata yang bukan singkatan namun ditulis dalam huruf kapital, selain salah,  juga sangat mengganggu estetika tulisan. Tidak nyaman membacanya. Pembaca akan mengabaikan tulisan dengan judul demikian. Solusi untuk hal ini mudah. Gunakan huruf kapital pada tempatnya. Tidak pada semua kata. Mudah kan!? 

(3) Foto-foto yang kurang wow atau tidak memancing pembaca untuk melihat. Untuk itu coba gunakan foto yang menarik, misalnya alam desa tempat KKN, atau foto ketika berinteraksi dengan warga disana. 

(4) Hit and run. Penulis umumnya hanya menulis artikel KKN tersebut. Jarang yang punya artikel lebih dari satu. Ada baiknya mahasiswa rutin menulis di Kompasiana. Dengan sering menulis, feel bagaimana membuat tulisan yang menarik akan semakin mudah dipahami. 

(5) Tidak 'engaged' dengan Kompasianer lainnya. Umumnya penulis Kompasiana saling berkunjung, saling berkomentar. Kompasianer yang tulisannya mendapat banyak 'reaction' dan komentar berpeluang masuk dalam tulisan bernilai tinggi. Ini membuat tulisan itu semakin banyak dilihat pembaca. 

(6) Jarang masuk kategori artikel pilihan (highlight) atau artikel utama (headline). Hasil penelusuran saya, ada beberapa yang mendapat label highlight alias pilihan. Namun saya tidak menemukan tulisan yang berhasil menjadi artikel utama. 

Artikel KKN (Kompasiana) 
Artikel KKN (Kompasiana) 

(7) Cara penulisan kurang lugas. Ini kembali ke penulisnya. Teknik menulis bisa ditingkatkan dengan mempelajari tips penulisan artikel yang banyak ditemukan di internet. Banyak tips di Youtube mengenai penulisan ini. Termasuk Kompasiana juga menyiapkan panduan optimalisasi tulisan. 

Optimasi konten (Kompasiana) 
Optimasi konten (Kompasiana) 

Seandainya pengelola Kompasiana berkenan, workshop penulisan reportase KKN khusus untuk mahasiswa rasanya sangat pas diadakan. 

Sayang sekali hal baik yang dikerjakan oleh para mahasiswa tidak mampu menginspirasi karena pengetahuan akan teknik penulisan yang kurang memadai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun