Banyak penulis Kompasiana sudah membahas mengenai topik tips membeli mobil. Topik ini memang 'timeless' alias selalu relevan. Namun demikian, saya mencoba mengangkat sudut pandang yang berbeda berbekal dari pengalaman pribadi.Â
Sebelum memutuskan membeli mobil sebaiknya lakukan self-assessment. Tanyakan dulu pada diri sendiri atau keluarga, gali kembali, apakah memang butuh mobil? Ini beberapa pertanyaan sebagai panduan untuk memantapkan keputusan membeli mobil:
1) Apakah mobil ini digunakan untuk keperluan usaha yang mobilitasnya tinggi?Â
Misalnya untuk keperluan mengantarkan barang dagangan dalam jumlah besar. Untuk membeli barang dagangan dalam jumlah besar.Â
Atau, jika ingin menjalankan usaha taksi online, maka ini jelas butuh mobil. Lanjutkan ke tips proses membeli mobil.
2) Apakah kegunaan dari mobil yang nanti dibeli? Untuk transportasi harian ke tempat kerja?Â
Jika ya, coba cek lagi. Apakah memang dari tempat kamu tinggal, tidak ada pilihan transportasi umum? Â Jika ternyata transportasi publik mudah, angkutan umum, bis kota, transjakarta, kereta listrik bisa diakses dengan mudah.
Maka, sebetulnya kebutuhan transportasi bisa terpenuhi tanpa membeli mobil. Jika memang sulit menemukan transportasi umum, sulit mengorder ojek atau taksi? Jika ya, maka belilah mobil.
3) Apakah diperlukan untuk antar jemput anak?Â
Seringkali mengandalkan transportasi publik menghadapi kendala ketepatan waktu menuju suatu tempat. Misalkan mengantar-jemput anak ke sekolahnya.Â
Mengantar-jemput anak ke tempat les musik atau les bahasa. Dengan kendaraan pribadi, akan lebih mudah mengestimasi waktu perjalanan. Jika ada kebutuhan demikian, mobil jelas dibutuhkan.
4) Apakah diperlukan untuk antar jemput anggota keluarga berkebutuhan khusus atau sedang mengalami pengobatan rutin ke rumah sakit? Dalam hal ini, tentu dibutuhkan 'privacy'. Keberadaan mobil menjadi sangat penting.
5)Apakah dengan mengendarai mobil, jadi lebih produktif?Â
Misalnya selama ini jalur yang dilalui ke tempat bekerja adalah jalur macet. Jika ditempuh dengan mobil, maka harus bersedia bangun dan berangkat lebih awal atau risiko terlambat di tempat bekerja karena waktu tempuh lebih lama.Â
Apakah menggunakan ojek atau sepeda motor sebetulnya sudah memadai? Lebih cepat dan lebih hemat! Pikirkan ulang rencana pembelian mobil tadi. Â
6) Apakah butuh fleksibilitas waktu?Â
Karakteristik jam kerja juga mempengaruhi. Jika akhir jam kerja larut malam. Misalnya sering lembur di pekerjaan atau punya usaha dagang yang tutupnya hingga tengah malam. Atau mungkin harus berangkat dini hari karena tuntutan shift pekerjaan.Â
Pada jam tersebut kemungkinan besar, sulit mengakses transportasi publik. Maka rencana membeli mobil sangat layak dipertimbangkan.
7) Apakah karakteristik pekerjaan butuh mobilitas tinggi?Â
Misalkan anda bekerja sebagai marketing yang harus menawarkan produk dari satu tempat ke tempat lain. Maka jelas dibutuhkan mobil pribadi. Â Bisa jadi anda kehilangan waktu yang banyak karena harus menunggu taksi jemputan.
8 Apakah mobil cenderung hanya digunakan sesekali atau week-end?Â
Mobil yang jarang digunakan sebetulnya tidak produktif. Depresiasi harga tetap terjadi. Harga mobil terus turun seiring usia mobil bertambah. Belum lagi biaya perawatannya.Â
Jika hanya digunakan di akhir pekan, pikirkan kembali opsi mengunakan transportasi umum. Atau opsi mobil rental. Bisa disewa harian. Anda tidak perlu repot memikirkan perawatan berkala (ganti oli, cek mesin, dll) mobil tersebut.Â
Sebagai gambaran, misalnya dalam sebulan anda hanya bepergian 4 kali. Anggaplah sewa mobil sehari Rp.500 ribu. Maka dalam sebulan mengeluarkan uang sekitar Rp.2 juta sebagai sewa.Â
Dalam setahun hanya akan mengeluarkan biaya Rp. 24 juta. Bayangkan jika membeli mobil, harus memikirkan biaya perawatan rutin. Belum lagi harganya merosot terus. Bisa mencapai Rp. 50 juta per bulan.
***
Selain delapan pertanyaan diatas, ada satu lagi sebenarnya. Pertanyaan yang paling sederhana. Siapa yang akan mengemudikan mobil tersebut? Apakah anda bisa mengemudi?Â
Kalau tidak bisa menyetir lantas mobil itu untuk apa. Haha. Jika tidak bisa menyetir, anda perlu seseorang yang mengemudikan untuk anda. Â
Jika pertanyaan-pertanyaan diatas sudah anda jawab dengan mantap, maka anda akan semakin yakin bahwa mobil memang dibutuhkan. Jangan ragu membeli. Namun jangan lupa lakukan riset kecil dan pelajari tips yang sudah dituliskan oleh Kompasianers lainnya.Â
Sesuaikan dengan budget agar tidak menjadi beban keuangan. Salam literasi (DFS).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI