6) Vanuatu sebelum menjadi negara merdeka pun telah ikut gerakan non blok KTT Asia Afrika sejak 1955. Vanuatu hadir ketika diselenggarakan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung tahun 1955, kala itu  itu Vanuatu masih berstatus koloni Prancis dan Inggris. Namun semangat untuk merdeka mengantarkan mereka ke kancah dunia di kota Bandung tersebut. Bahkan KTT pada tahun 2005 di Bandung, Vanuatu pun ikut hadir.
7) Vanuatu sejak tahun 2013 pada sidang umum PBB selalu menyuarakan isu pelanggaran HAM di Papua dan mendukung referendum kemerdekaan Papua dari Indonesia. Alasannya sederhana, kemerdekaan Vanuatu belum sempurna jika seluruh wilayah Melanesia belum merdeka, termasuk Papua dan Papua Barat di Indonesia.
8) Papua Nugini, negara yang berbatasan langsung dengan Provinsi Papua, tidak sependapat dengan Vanuatu. Menteri Luar Negeri Papua Nugini, Rimbink Pato, mengatakan, Papua Barat merupakan bagian integral dari Indonesia.
"Setiap tindakan untuk mendukung perjuangan Papua Barat merdeka akan menjadi pelanggaran hukum internasional, Anda tahu Papua Barat atau Papua masih bagian dan merupakan bagian integral dari Republik Indonesia dan kami memiliki hubungan bilateral dengan Republik Indonesia, jadi kami tidak akan mendukung itu," tegasnya pada pidato tahun 2019 dalam Sidang Umum PBB.
9) Vanuatu bebas dari pandemi Covid-19! Tidak ada catatan kasus Covid-19 di Vanuatu hingga kini. Ini pula yang membuat mereka aman meski menyelenggarakan Pemilu bulan Maret lalu.
10) Sekitar 40% GDP Vanuatu berasal dari pariwisata di negara tersebut. Adanya pandemi membuat jumlah turis asing anjlok, membuat ekonomi Vanuatu langsung merosot.
11) Sesuai urutan kesebelas. Maka faktanya terkait dengan sepakbola. Timnas Vanuatu pernah 'dibantai' oleh Timnas Indonesia. Dalam laga bertajuk FIFA Matchday yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 15 Juni 2019, Evan Dimas dkk menggilas Vanuatu dengan skor telak 6-0.