..TVRI menjalin persatuan dan kesatuannnnnnn..Â
Demikian slogan yang masih terngiang pada masa jaya TVRI tahun 1990an.
Saat itu stasiun televisi belum menjamur seperti saat ini, TVRI alias Televisi Republik Indonesia merupakan satu-satunya siaran televisi yang eksis di tanah air.Â
Sejarah mencatat bahwa Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah Stasiun televisi pertama di Indonesia yang mengudara pada tanggal 24 Agustus 1962. Siaran perdananya menayangkan upacara bendera peringatan ulang tahun Hari Kemerdekaan RI yang ke 17 di Istana Negara,Jakarta.Â
Kala itu, banyak program andalan TVRI yang bagus. Bagus karena memang tidak ada pembanding. Satu dan satu-satunya siaran televisi Indonesia. Haha
TVRI itu sebetulnya paling lengkap program tayangannya. Mulai dari segmen anak-anak, remaja, hingga orang tua tersedia. Program berita, olahraga, film, humor, hingga musik pun ada. Mulai dari program hiburan sampai dengan program berita.Â
Yuk kita lihat beberapa tayangan pada masanya.
#Dunia Dalam Berita
Untuk pemberitaan, TVRI sangat dikenal dengan adanya program Dunia Dalam Berita. Pembaca generasi 80-90an banyak tahu dengan berita-berita aktual di ibukota bahkan dunia. Meski tinggal di daerah pelosok sekalipun karena jangkauan TVRI yang luas. Tidak semudah seperti saat ini. Internet dan Gadget memudahkan mencari informasi berita terbaru.
 Jadi, meskipun beritanya sudah terjadi beberapa pekan yang lalu, menonton ‘Dunia dalam Berita’ seolah buku yang sering disebut jendela dunia. Misalnya berita naik haji, berita perang teluk, dan seterusnya.
Program Dunia Dalam Berita ini tayang pertama kali pada 20 Juli 1973, meskipun program berita tapi acara ini sangat terkenal pada zamannya. Jadwal tayang setiap hari Senin hingga Jumat pukul 21.00 WIB, tayang selama 30 menit.Â
Sayangnya program legendaris ini sudah tidak dapat dinikmati lagi. Pasalnya sejak 31 Desember 2008 lalu, Dunia dalam Berita telah dihentikan penayangannya, dengan alasan rendahnya nilai rating acara.
#Drama Unyil
Untuk anak-anak juga disediakan program drama si Unyil. Karakter Unyil, Pak Ogah, dan Pak Raden sangat kuat dalam drama anak ini. Tayang setiap hari minggu pagi.Â
Dalam cerita si Unyil, Pak Raden menyisipkan banyak nilai-nilai kebaikan dalam karakter-karakter dari tokoh Si Unyil sangat positif. "Ceritanya mengajarkan anak-anak untuk taat beribadah sesuai agamanya masing-masing. Toleransi dalam berteman, hormat kepada orangtua, disiplin, kreatif, jujur, rajin belajar, senang bekerja, dan berbagai nilai lainnya," ungkap Kak Seto Mulyadi, pemerhati anak (dikutip dari Okezone).
#Album Minggu Kita
Program yang tayang setiap hari minggu ini selalu dinanti. Segmen remaja ini tayang setelah serial Unyil selesai tayang. Berbagai macam video klip dari beragam jenis musik tayang di acara ini.Â
Beragam genre lagu ditampilin disini, Kids, mau lagu pop, dangdut, bahkan rock. Lagu baru rilis biasanya tayang di acara ini. Menjadi ajang promosi. Biasanya kemudian para penggemar pun langsung berbondong-bondong membeli kaset pita lagu artis idolanya.
# Aneka Ria SafariÂ
Acara yang juga sangat digemari pada tahun 1980an yaitu tayangan Aneka Ria Safari. Â Banyak artis-artis tempo dulu yang namanya ngetop paska tampil di pentas Aneka Ria Safari ini. Sebut saja Arie Wibowo, Ratih Purwasih, Meriam Bellina, dan banyak lagi. Namun sayangnya pada tahun 90-an acara ini dihentikan dan tidak lagi tayang.
# Komedi Ria Jenaka
Program humor ini sangat digemari, terutama kaum orangtua. Humor yang disajikan oleh wayang orang. Karakter tokoh punakawan Semar, Petruk, Gareng, dan Bagong menjadi kekhasan komedi Ria Jenaka. Tema kehidupan sosial masyarakat banyak diangkat dalam bahan lawakannya. Â
#Film perang 'Combat in Color'
Film yang salah satunya dibintangi oleh Vic Morrow ini, menjadi favorit pada masanya. Film perang yang dibuat pada tahun 1960an ini tetap saja digemari, meski oleh TVRI baru ditayangkan pada tahun 1990an.Â
Jika masih ingat, film Combat in Color ini tayang setiap malam Jumat. Seru sekali nobar film ini ramai-ramai. Ada yang mungkin satu RT menontonnya, karena mungkin hanya pak RT yang punya TV pada masa itu. Hehe
Pembaca yang melewati masa-masa pertumbuhan di era 80an 90an, pasti masih ingat, ya kan? Hehe. Bagi pembaca yang ingin bernostalgia dengan sejarah perkembangan TVRI dapat berkunjung ke Museum Penerangan di Taman Mini Indonesia Indah, disana tersimpan diorama perkembangan penerangan Indonesia, studio berita TVRI, termasuk wayang karakter Unyil.Â
#Transformasi  tampilan TVRI
TVRI sempat tertinggal dibandingkan TV Swasta lainnya. Terutama pada awal 1990 setelah lahirnya televisi swasta seperti RCTI, SCTV,dan TPI. TVRI mulai ditinggalkan oleh penonton setianya. Hal ini terjadi karena TV swasta menawarkan banyak acara alternatif dan dikemas semenarik mungkin.Â
Namun sekarang wajah TVRI telah mengalami perubahan signifikan. Tampilan terkini siaran TVRI sudah makin beken dan modern. Banyak pembawa berita atau news anchor milenial direkrut, sehingga menjadi daya tarik  generasi milenial kembali menonton TVRI.Â
Misalnya adanya program Discovery Channel yang menjadi program baru TVRI. Liga Inggris yang sempat tayang di TVRI menjadi penarik utama generasi milenial.Â
TVRI sempat bekerjasama dengan Mola TV sebagai pemegang hak siar menyiarkan Liga Inggris di Indonesia hingga 2022. Namun polemik pembelian hak siar yang berujung pencopotan Helmy Yahya di kursi direktur utama. Terhenti pulalah siaran liga Inggris dari televisi kebanggaan tanah air itu.
Era digitalisasi dan majunya teknologi informasi juga banyak membawa perubahan pada pengelolaan TVRI. Sebagai contoh ada aplikasi Klik TVRI, sehingga siaran-siarannya dapat diakses WNI di seluruh dunia. Menurut google playstore, aplikasi tersebut telah diunduh lebih dari satu juta akun.
Kanal digital juga tersedia empat kanal, yaitu nasional, lokal, pendidikan dan budaya, serta kanal 4 untuk sport yang gambarnya sudah HD. Ini semua untuk memanjakan penonton TVRI. Keren.Â
Semoga kontroversi sebagaimana terjadi pada pertengahan tahun 2013 tidak lagi terulang. TVRI menayangkan siaran tunda acara Muktamar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada waktu itu.Â
Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat 'menyemprit' dan menganggap TVRI mengalami disorientasi kebangsaan. Â HTI sendiri mempermasalahkan ideologi negara, nasionalisme, dan menolak demokrasi, dan meski akhirnya resmi dibubarkan.Â
#Mendukung program belajar dari rumah
Pada masa pandemi dan hingga kini, TVRI kembali lekat di hati masyarakat. Bagaimana tidak, TVRI menjadi penolong bagi belajar anak sekolah.
Tak bisa dipungkiri bahwa Program Belajar Dari Rumah yang ditayangkan oleh TVRI sangat membantu dan menjadi solusi nyata bagi masyarakat. Utamanya yang terkendala kuota dan sinyal internet yang belum merata. Anak-anak sekarang 'dipaksa' oleh keadaan untuk kembali mengenal TVRI yang dulu ngetop pada zaman Bapak dan Mbah nya. Haha
Dirgahayu ke 58 TVRI, 24 Agustus 2020, Lembaga Penyiaran Publik milik bangsa. Tetap jaya di udara dan tetap 'steril' dari tayangan kontroversial.Â
Maju terus media Pemersatu Bangsa!
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H