Mohon tunggu...
David F Silalahi
David F Silalahi Mohon Tunggu... Ilmuwan - ..seorang pembelajar yang haus ilmu..

..berbagi ide dan gagasan melalui tulisan... yuk nulis yuk.. ..yakinlah minimal ada satu orang yang mendapat manfaat dengan membaca tulisan kita..

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hey Gibran Rakabuming, Kamu-kah Pemuda yang Mengguncangkan Itu?

21 Juli 2020   21:26 Diperbarui: 22 Juli 2020   11:32 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu bersama adiknya, Kaesang, mereka membangun usaha jenis lainnya. Usaha yang mereka rintis dan makin berkembang ini tidak bisa dipungkiri membuka lapangan kerja secara langsung atau tidak langsung. Artinya Gibran pun bukannya hanya sekedar memanfaatkan nama besar Jokowi. Ada juga loh prestasinya.

Siapapun itu, ketika orangtuanya adalah tokoh, apalagi Presiden, pastilah mendapat keunggulan tersendiri saat kontestasi politik. Hal yang tidak berlebihan sebetulnya.

Isu-isu yang 'menghakimi' Gibran

Berbagai isu dihembuskan menyerang Gibran. Mulai dari rencana Gibran maju dan mengupayakan dapat rekomendasi, sejak beberapa bulan lalu bahkan pun setelah mendapat rekomendasi. Isu dinasti politik, aji mumpung, tidak beretika, dan seterusnya. 

Ini terlalu tendensius. Yang mungkin tidak etis malah seperti yang dilakukan Donal Trump di Gedung Putih, dia mengangkat sanak keluarganya dalam Pemerintahannya. Misalnya dia mengangkat Ivanka, putri Trump sendiri sebagai penasihatnya. Toh Jokowi kan tidak melakukan ini. Bisa saja dia menunjuk salah satu anakknya masuk dalam Kabinet. Sebagaimana dulu Presiden Soeharto lakukan, saat memasukkan putrinya dalam Kabinetnya. 

Apalagi Jokowi tidak pernah memaksakan anaknya berpolitik. Namun jika akhirnya berkecimpung, pun rasanya keinginan sang anak sendiri. Tidak ada yang salah jika Gibran maju. Apalagi dia juga warga Solo. 

Apa salahnya seorang warga Solo, ingin membawa perubahan yang cepat, dengan gaya mudanya. Bahkan seseorang dari antah berantah pun, sepanjang dia warga negara Indonesia yang sah, pun berhak untuk maju dalam pemilihan kepala daerah. Yang penting ada kendaraan politik yang mengusungnya, atau maju sebagai calon independen pun boleh, yang pendung memenuhi syarat dukungan.

Pun dengan jejaring yang dimiliki melalui bisnisnya. Katakanlah seluruh karyawan dan keluarga nya menggalang dukungan bagi Gibran. Tidak lah sulit baginya mengumpulkan sekitar 36 ribu KTP yang dipersyaratkan untuk maju melalui jalur independen. 

Justru kita mesti mengapresiasi Gibran memilih tidak maju independen, namun tetap menghargai tradisi untuk maju dengan dukungan partai politik, dalam hal ini PDIP.

Biarlah rakyat yang berdaulat menentukan siapa pemimpinnya. Sebab siapa-pun itu yang memimpin, dia pasti mendapat restu Tuhan, dia itu bak wakil Tuhan di bumi untuk memerintah. Salam

Tautan referensi: 1, 2, 3, 4

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun