Mohon tunggu...
David F Silalahi
David F Silalahi Mohon Tunggu... Ilmuwan - ..seorang pembelajar yang haus ilmu..

..berbagi ide dan gagasan melalui tulisan... yuk nulis yuk.. ..yakinlah minimal ada satu orang yang mendapat manfaat dengan membaca tulisan kita..

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Bijak "Membajak" Nikel, Indonesia "Koentji" Kemerdekaan Dunia dari Energi Fosil

17 Agustus 2020   18:36 Diperbarui: 19 Agustus 2020   17:22 3434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemanfaatan Nickel dalam campuran produk (beritagar.id)

Merdeka energi merupakan kondisi ideal yang ingin dicapai setiap negara di dunia yaitu mampu menyediakan energi untuk rakyatnya tanpa mengimpor energi dari negara lain. Merdeka energi hanya mampu dicapai jika negara punya keinginan kuat mengelola sumber energi terbarukan yang dimiliki.

# Merdeka dari energi fosil dan emisi karbon

Dalam pidato pembacaan Nota Keuangan RAPBN 2021 pada sidang tahunan MPR dan sidang bersama DPR/DPD tanggal 14 Agustus 2020, Presiden Jokowi mengajak kita untuk memanfaatkan momentum krisis akibat pandemi COVID-19. 

Momentum untuk melakukan transformasi besar di segala bidang. Meski tidak menyebutkan secara spesifik, namun saya memaknai bahwa semua bidang mesti melakukan strategi perubahan termasuk 'membajak' di bidang energi. Indonesia harus mampu merdeka energi di masa depan. Tidak perlu mengimpor BBM misalnya.

Presiden Jokowi berpidato dalam sidang tahunan MPR 14 Agustus 2020 (kompas.com)
Presiden Jokowi berpidato dalam sidang tahunan MPR 14 Agustus 2020 (kompas.com)

Sumber daya energi yang mampu membawa kepada kemerdekaan berupa sumber energi yang sifatnya terus menerus ada, terbarukan. Energi dengan sumber panas bumi, angin, sinar matahari, yang tersedia setiap hari dan tidak akan pernah habis. Ketersediaan energi ini ditambah dukungan teknologi penyimpanan energi (energy storage): teknologi baterai akan memerdekakan dunia dari energi fosil. 

Merdeka energi mesti sepaket dengan merdeka dari jeratan emisi karbon yang terus memanaskan iklim global. Betapa tidak tertibnya dunia saat ini dalam menggunakan energi fosil. Batubara, minyak, dan gas dieksploitasi besar-besaran. Polusi udara, emisi karbon dimana-mana terjadi. Pemanasan dunia 'global warming' terjadi. Es di kutub mencair, tinggi permukaan laut naik.  

(Shutterstock via blueandgreentomorrow.com)
(Shutterstock via blueandgreentomorrow.com)

Pada lingkup yang lebih kecil, individu atau pelanggan listrik pun bisa memerdekakan diri dari tagihan listrik yang kadang membengkak. Misalnya, dengan memasang instalasi solar PV yang mencukupi kebutuhannya. 

# Peran penting teknologi baterai

Memang sinar matahari yang tidak tersedia 24 jam dan awan yang sering menutupi matahari menjadi titik lemah. Namun hal ini tidak lagi masalah, ada teknologi baterai yang telah memampukan listrik yang diperoleh saat hari terik, disimpan, kemudian digunakan di malam hari. 

Peran baterai sangat penting dalam pemanfaatan energi matahari dan angin. Kedua jenis energi ini tidak tersedia 24 jam. Padahal potensinya sangat besar. Misalnya energi matahari tersedia siang hari, namun malam hari juga ada kebutuhan listrik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun