Mohon tunggu...
David F Silalahi
David F Silalahi Mohon Tunggu... Ilmuwan - ..seorang pembelajar yang haus ilmu..

..berbagi ide dan gagasan melalui tulisan... yuk nulis yuk.. ..yakinlah minimal ada satu orang yang mendapat manfaat dengan membaca tulisan kita..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Presiden Marah | Mana Langkah Terobosan-mu Para Menteri?

29 Juni 2020   18:55 Diperbarui: 2 Juli 2020   08:19 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarahan RI-1 dalam Sidang Kabinet 18 Juni.

Belakangan ini media begitu ramai memberitakan suasana tak biasa dalam Sidang Kabinet tanggal 18 Juni 2020 lalu. Presiden seakan murka pada para 'pembantunya'. Jokowi dengan nada tinggi menegur para menteri yang masih bersikap biasa saja di masa krisis seperti sekarang, baik itu akibat pandemi Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian. 

"Saya lihat, masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ. Ini apa enggak punya perasaan? Suasana ini krisis!" ujar Jokowi dengan nada tinggi.

Entah mengapa. Baru kali ini saya kok senang ya Pak Jokowi itu memarahi para Menteri Kabinet. Saya tonton berulang-ulang. Raut wajah yang marah namun tetap mengontrol diri. Malah sebetulnya beliau tampak ingin 'menangis'.

Salut memang lihat kemarahan yang masih beliau balut dengan ketenangan saat menyampaikannya. Mungkin kalau Pak Prabowo yang Presiden, podium sudah digebrak, saking jengkelnya. Hehe. 

Rasanya perasaan rakyat sangat terwakili dalam amarah beliau ini. Era 'new normal' memang mustinya dibarengi cara kerja yang 'new normal' juga, jangan biasa-biasa saja lakukan sesuatu yang 'ekstraordinary'. Harus sama-sama prihatin, jangan anggap biasa saja.

(kumparan.com)
(kumparan.com)

Setuju Pak Presiden. Perlu bergegas melakukan terobosan-terobosan untuk pemulihan ekonomi. Bagaimanalah beliau tidak marah dengan situasi begitu. Kita pun misalnya sebagai orangtua. 

Ketika anak merengek minta uang sekolah. Lalu kita sudah kasih duitnya. Ternyata ada surat teguran dari sekolah, karena menunggak pembayaran uang sekolah. Si anak ternyata belum membayarkan, apakah orangtua tidak kesal? Maunya apa sih? Malah dijewer saja sekalian.

Mengulas apa yang diinginkan Presiden

Nampaknya kemarahan Presiden ini lebih kepada 'terbelenggunya' langkah-langkah luar biasa karena peraturan yang ada. Untuk itu berkali-kali beliau mengatakan jika perlu Perpu maka beliau setuju saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun