Yang jelas, haters pasti menonton, karena itulah bisa mengatakan tidak suka. Apalagi yang lovers, tidak perlu ditanya, pastilah penonton fanatik. Hehe
Pengalaman nonton K-Drama
Dulu saya ingat menonton film korea My Sassy Girl yang begitu hits di tahun 2000-an awal. Suatu hari aktor pria Gyeon-woo bertemu dengan seorang gadis mabuk (Jun Ji-hyun) di sebuah stasiun kereta.Â
Ketika di dalam kereta, si gadis tiba-tiba pingsan dan sebelum pingsan ia sempat mengucapkan kata sayang kepada Gyeon-woo. Hal itu sontak membuat kelimpungan karena para penumpang kereta menyangka Gyeon-woo adalah pacar si gadis dan menyuruh Gyeon-woo untuk bertanggung jawab.
Sang pria sangat sabar menghadapi si wanita dalam film ini dan akhirnya menjadi kekasih. Ceritanya sangat digandrungi oleh kawula muda kala itu.
Kalau drama Korea yang sesekali saya tonton dulu adalah Jewel in the Palace. Terakhir karena penasaran hebohnya dibicarakan, saya pun iseng menontong The World of the Married. Pada akhirnya menuju kesimpulan ini film kok 'lebay'. Hahaha. Kok bisa lebay?Â
K-Drama tersebut ini cenderung memojokkan tokoh pria, sang suami yang dicerminkan tidak kompeten, pekerjaannya tidak sukses, pun peselingkuh. Tidak realistis kan, seorang dokter yang cerdas dan mapan, kariernya sukses punya suami macam itu? Lalu kenapa begitu lama baru sadar, diselingkuhi?Â
Lalu, kenapa si suami sebodoh itu, tidak berupaya menghilangkan jejaknya, menutup segala celah agar tidak ketahuan selingkuh. Masa sebodoh itu. Ini kan tidak masuk nalar. Apa karena sudut pandang pria ya. Haha, gak masuk akal bagi saya. Â
Kalau menurut saya, K-Drama itu:
- Mudah ditebak. Cerita K-Drama alurnya rata-rata mirip. Ada pria kaya, lalu ada wanita miskin. Tidak saling kenal, bertemu dalam situasi tidak biasa. Awalnya benci satu sama lain, lalu seiring waktu berjalan, mereka jadi saling suka. Lalu didramatisir dengan adanya pihak ketiga yang juga suka sama si wanita. Cinta segitiga. Jarang sekali endingnya mengambang, kebanyakan happy ending.
- Entah kenapa, selalu ada adegan pria yang 'kasar'. Ada saja adegan dimana pria Korea marah dan menarik tangan sang wanita dengan kasar, rasanya kok kurang pantas. Lalu ada pria lain yang diam-diam memperhatikan dan geram, yang kemudian akan menjadi 'hero' yang akan menyelamatkan sang wanita. Dan akhirnya saling jatuh cinta juga.
- Aktor pria tampak terlalu feminin, tidak garang. Meskipun aktor prianya menarik dilihat good looking, tetapi polesannya membuat tampak seperti wanita. Haha. Kurang gagah, kurang macho!
- Pemandangan alam yang disajikan selalu menarik. Mungkin ini strategi Korea juga untuk memasarkan pariwisatanya.Â