Sekiyama (2019), dalam penelitiannya di Jepang, menemukan bahwa penerapan agrivoltaics pada lahan yang ditanami jagung malah menaikkan hasil panennya.Â
Lahan yang dipasangin panel dengan jarak yang jarang antar panel, dibandingkan dengan lahan tanpa panel, ternyata lebih tinggi hasil panennya sekitar 6%. Ini disinyalir karena dengan adanya panel surya ini, penguapan air dari lahan pertanian dapat dikurangi, terutama pada musim kering dan panas. Ini tentu menarik, dari lahan yang sama, diperoleh hasil panen lebih banyak, dan bonus energi listrik.Â
Peluang penerapan di Indonesia
Indonesia juga berpotensi menerapkan konsep agrivotaics ini. Kita punya lahan pertanian atau perkebunan yang luas, sehingga potensinya besar. Para petani besar bisa saja menggunakan teknologi ini, untuk mendapat hasil panen sekaligus energi listrik dari lahan pertanian yang dipunyai. Ada revenue tambahan dari listrik yang dihasilkan, misalnya jika dijual ke PLN.Â
Atau malah digunakan sendiri untuk menghemat tagihan listrik. Misalnya petani tersebut juga punya pabrik pengolahan hasil pertaniannya. Bisa saja listrik yang dihasilkan tadi digunakan untuk pabriknya. Sangat memungkinkan untuk mulai dikembangkan. Tentu perlu kehati-hatian, perlu diperhatikan kecocokan jenis tanaman yang diusahakan. Jangan sampai malah panel surya yang dipasangi malah mengurangi hasil panen.
Solusi bagi daerah-daerah kering agar bisa produktif
Solar PV yang dibangun di areal pertanian dapat juga difungsikan untuk mendukung irigasi, penyediaan air pada lahan tadah hujan. Lahan-lahan seperti ini banyak di Indonesia dan lokasi nya ada yang jauh dari jaringan listrik. Maka untuk meningkatkan fungsi lahan untuk pertanian, bisa dipasangin solar PV untuk menjadi sumber energi penggerak pompa tanpa bergantung pada PLN. Jika irigasi tersedia, tentu akan memudahkan petani untuk bercocok tanam sepanjang tahun, tanpa harus menunggu musim penghujan tiba.Â
Misalnya  daerah kering di Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Ini akan sangat bermanfaat bagi petani disana. Atau misalnya di daerah Nusa Tenggara Timur, yang pancaran sinar matahari nya kualitas terbaik, akan bisa memberi manfaat bagi masyarakat petani disana.
Dengan agrivoltaic ini, dapat pangannya, dapat pula listriknya. Salam