Potret bauran listrik EBT pada negara papan tengah 'hampir bahagia'?Â
Dengan total jumlah negara yang disurvey sebanyak 153 negara. Maka mari kita lihat 5 negara-negara klasemen tengah 'hampir bahagia' pada peringkat 73 - 77:
- Rusia, peringkat 73, bauran listrik EBT 16,9%.
- Kirgistan, peringkat 74, bauran listrik EBT 86,7%
- Belarusia, peringkat 75, bauran listrik EBT 1,2%.
- Cyprus Utara, peringkat 76, bauran listrik EBT 8,7%.
- Yunani, Â peringkat 77, bauran listrik EBT 27,4%
Potret bauran listrik EBT pada negara-negara yang 'sangat tidak bahagia'?
Anggaplah diatas peringkat 100, yang dianggap negara yang 'sangat tidak bahagia'. Kita lihat ranking terbawah.
Berikut potret 5 negara terbawah.
-Afrika Tengah, peringkat ke-149, bauran listrik EBT 86%;
- Rwanda, peringkat ke-150, bauran listrik EBT 44%;
- Zimbabwe dan Sudan, bauran listrik EBT sudah 56%;
- Afganistan di peringkat 153, urutan terakhir negara paling tidak bahagia, dipasok hanya dari 10% listrik EBT.
Jika melihat hanya urutan paling atas, negara paling bahagia, kita pasti dengan mudah setuju. Oh iya, benar, kalau bauran listrik EBT nya tinggi, maka bahagialah negara itu.Â
Namun coba kita lihat pada klasemen tengah dan klasemen terbawah yang diuraikan di atas. Tingginya bauran tidak juga menjamin penduduk negara tersebut bahagia.
Buktinya, negara Kirgistan yang bauran listrik EBT sudah 87%, berada pada urutan tengah, juga tidak bahagia. Afrika Tengah sudah 86% listriknya dari EBT, ternyata masuk jajaran paling bawah, kasta sangat tidak bahagia.
Saking penasarannya, saya mencoba mencari tahu, bagaimana pemeringkatan level 'happyness' ini dihitung. Ternyata ada 8 variabel perhitungan:
1) Pendapatan per kapita penduduk (GDP per capita);
2) Harapan hidup sehat (healthy life expectancy)
3) Dukungan sosial yang diperoleh, seberapa bisa mendapat bantuan dari orang lain (social support);
4) Kebebasan memilih jalan hidup (freedom to make life choices);
4) Kemurahan hati memberikan sumbangan/donasi (generosity);
5) Persepsi korupsi terhadap Pemerintah;
6) Pengalaman berefek positif, seberapa sering tertawa dan gembira (positive affect);
7) Pengalaman berefek negatif, seberapa sering merasakan marah, kuatir, sedih (negatif affect);
Ternyata Bauran listrik EBT bukanlah salah satu variabel . Namun, mari kita gali. Kira-kira kalau bauran listrik bersihnya semakin besar, maka semakin sehat negara itu! Kok bisa, udara nya bersih jika polusi berkurang. Setuju? Kalau iya, berarti kita bisa sepakati, harapan hidup sehat akan lebih tinggi. Berkorelasi pada variabel nomor 2.
Lalu, kalau bisa bernafas dengan lega, segar, tidak kuatir akan udara tercemar. Langit cerah bisa dinikmati karena tidak terhalang kabut asap polusi. Masyarakat tentu lebih 'happy' dengan lingkungan yang sehat. Setuju? Kalau iya, berarti kita bisa  korelasikan dengan variabel nomor 6. Semakin gembira, maka pengalaman berefek positif yang dialami masyarakat akan meningkat.
Sekarang bisa kita simpulkan bahwa betul tingkat bauran listrik EBT memang tidak menjadi variabel perhitungan, tetapi mempengaruhi bagaimana harapan hidup sehat dan pengalaman berefek positif dapat membaik nilainya, manakala bauran listrik bersihnya semakin besar. Sehingga secara keseluruhan tingkat bahagia bisa membaik nilainya, dengan beralih menggunakan listrik EBT. Setujulah dengan Prof. Wiratmadja. Hehe
Bagaimana dengan Indonesia? Apa bisa bahagia dengan meningkatkan bauran listrik EBT kita?