Kisah heroik terkait sang Merah Putih
Meski ada insiden memalukan seperti di atas, ada juga kisah heroik terkait Bendera  Merah Putih. Â
- Pada 19 September 1945, saat warga memulai aktivitas di sekitar Jalan Tunjungan, Surabaya, beberapa pemuda Surabaya melihat sebuah bendera berwarna merah putih biru, milik Belanda berkibar di atas Hotel Yamato, saat ini menjadi Hotel Majapahit. Para pemuda marah, sudah merdeka kok masih pakai bendera Belanda.  Bendera tiga warna  diturunkan lalu disobek oleh pemuda bernama Koesno Wibowo, sehingga yang tersisa hanya warna merah putihnya saja. Bendera yang sudah disobek itu lalu dikibarkan kembali. Alhasil Belanda marah dan terjadi pertempuran kala itu.
- Setahun sebelumnya, di Yogyakarta juga ada kisah tak kalah heroik, yang jarang publik tahu. Penyelamatan bendera pusaka juga terjadi ketika Belanda melancarkan agresi militer kedua. Presiden, wakil presiden dan beberapa pejabat tinggi Indonesia, di tawan Belanda dan diasingkan ke kota lain, pada 19 Desember 1948. Ajudan Bung Karno kala itu, Â Husein Mutahar lah sang penyelamat. Agar tidak bisa ditemukan Belanda, H. Mutahar mengelabui dengan cara, benang jahitan yang menyatukan kedua kain bendera merah dan putih dilepaskan. Lalu disimpan terpisah pada dua tas. Dengan cara ini, kain bendera tersama seperti kain biasa. Belanda tidak bisa mengenali. Kemudian setelah kondisi aman, Mutahar menyatukan kembali Merah Putih, diserahkan kembali pada Presiden Soekarno. Sehingga pada 17 Agustus 1949, sang Saka Merah Putih dikibarkan kembali di Istana Yogyakarta, saat ibukota negara pindah sementara ke Yogyakarta.
- Ada cerita lain lagi saat Perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-73, di Nusa Tenggara Timur. Yohanes Ande Gala, bocah 14 tahun dengan berani memanjat tiang demi membetulkan pengait tali penarik yang tersangkut, agar Bendera Merah Putih dapat dikibarkan. Joni, sapaan akrab bocah itu, mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo.
Menggunakan Merah Putih digital secara benar
Baiklah, sekarang kita jadi tahu banyak tentang bendera kebanggan kita. Secara fisik, dengan uraian diatas, pasti sudah terbayang beda bendera kita dengan negara lain. Namun bagaimana untuk versi digitalnya? Pada fitur aplikasi Whatsapp, ada emoji bendera Merah Putih ada disana. Masalahnya, Merah Putih disana juga ada dua, persis sama lagi.
Lalu, bagaimana membedakannya? Bisa jadi banyak yang sudah tahu. Namun, terus terang semula saya tidak bisa membedakannya. Karena penasaran, saya cari tahu. Ternyata cukup sederhana caranya.
Mengikuti urutan huruf saja, Indonesia 'I" secara abjad lebih dulu daripada Monaco 'M'. Berikut screenshot dari hp android saya. Bisa berbeda juga kalau berbeda hp atau lihatnya di desktop. Tapi yang pasti, bendera yang muncul pertama itulah Merah Putihnya Indonesia.Â
Jangan sampai salah menggunakan. Apalagi jika seorang pejabat publik salah menggunakan. Bisa saja ada yang iseng mengecek. Bisa riuh nanti para netizen. Hehe
Sambil menulis artikel ini, Lagu Bendera dari Band Cokelat ikut menemani dengan secangkir kopi hitam. Hentakan beat musiknya maupun liriknya selalu mampu membakar semangat nasionalisme.
Biar saja ku tak setegar batu karang...
Tapi slalu ku coba tuk melindungimu...Â
Merah putih teruslah kau berkibar...Â
Di ujung tiang tertinggi di Indonesiaku ini...
Merah putih teruslah kau berkibar...Â
Ku akan selalu menjagamu... Â Â Â Â Â Â Â Â Â - penggalan lirik 'Bendera' - Band Cokelat
Semoga dengan semakin mengenal Sang Merah Putih, semangat ke-Pancasila-an kita, jiwa ke-Indonesia-an kita, pun semakin kuat terpatri.Â
Salam Pancasila!
DFS, ACT, 31 Mei 2020