Mohon tunggu...
M David Firdausy
M David Firdausy Mohon Tunggu... Penulis - Sa Swa

the universe 'II work of art on my soul

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terik Teriak

26 Oktober 2018   08:55 Diperbarui: 26 Oktober 2018   08:56 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Memang benar mentari tak pernah pergi

Meski hutan tak lagi asri

Ragam hayati tak ada daya dilahap api

Atau raung Bulldoser bergrilya kencang mengebiri

Kau tak perlu berebuh siapa

Karena hutan muak dengar banyak diskusi

Sudah tahu, ulah si Tikus cuma pamer citra diri

Teriak lantang "Jaga Hutan ! Lindungan Satwa !"

Persetan !

Kau sendiri yang menghabisi.

Memang benar mentari tak pernah pergi

Meski hutan terus ditebangi

Kabut pilu jadi lagu

Nyanyian rakyat memburu waktu

Ibu  menangis

Hutannya perlahan habis.

Bangunn !

Bangkitlah Cinta Lestari

Mulai dari diri sendiri

Hutan bukan tempah Nyampah

Bawa putung rokok turun kembali

Manusia beraksi, Alam bereaksi.

Rawat, Lindungi Ibu Pertiwi

Kalau bukan kita, lalu siapa lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun