Dikutip dari laman berita CNBC Indonesia, Himpunan Driver Gosend Se-Jabodetabek berencana melakukan mogok kerja lagi pada 29 dan 30 Juni 2021. Ini merupakan aksi off bid kedua kalinya terkait penurunan jumlah insentif pada driver. Rencana mogok kerja ini dikonfirmasi langsung oleh Perwakilan dari Himpunan Driver Gosend Se-Jabodetabek, Yulian. Dia mengatakan sampai sekarang tidak ada tanggapan dari pihak Gojek.
"Betul. Alasannya masih sama dengan yang kemarin. Karena sampai sekarang Gojek tidak memberikan tanggapan," kata Yulian kepada CNBC Indonesia. Selasa (29/6/2021).
Sebelumnya, sejumlah driver juga melakukan aksi off bid pada 8 hingga 10 Juni lalu. Yulian juga mengaku dari saat itu tidak ada sama sekali obrolan dengan pihak Gojek.
"Belum ada sama sekali," ungkapnya.
Dalam keterangan resmi Himpunan Driver Gosend Se-Jabodetabek, mengatan jika konflik hubungan antara driver Gokilat di wilayah itu dan Bandung dengan pihak Gojek terus berlangsung hingga hari ini. Pemicu nya adalah kebijakan sepihak perusahaan yang melakukan penurunan insentif pada driver GoKilat.
"Kami dari Himpunan Driver Gosend Se-Jabodetabek menolak keras kebijakan sepihak penurunan insentif bagi driver Gokilat. Oleh karena , penurunan insentif berarti penurunan pendapatan bagi driver, yang itu tentu akan menjauhkan kami dan keluarga dari kehidupan yang layak," tulis keterangan tersebut.
Mereka juga mengatakan rata-rata pengiriman hanya sekutar 11,23 pengantaran perhari. Dalam skema insentif terbaru hanya mendapatkan Rp22 ribu padahal insentif laman mendapatkan Rp45 ribu dan dengan begitu para driver mengklaim kehilangan pendapatan bersih Rp23 ribu. Dalam mogok kerja kali ini Himpunan Driver Gosend Se-Jabodetabek memiliki tiga tuntutan pada perusahaan Gojek, yakni:
Cabut kebijakan penerapan insentif baru tertanggal 08 Juni 2021, kembalikan insentif lama.
Tetapkan tarif pokok minimal sesuai dengan Permenhub KP No. 348 Tahun 2020
Perjelas hubungan antara driver online dengan perusahaan Gojek, jika hubungan kemitraan, maka jalankan prinsip-prinsip kemitraan yang setara dan saling menguntungkan. Jika hubungan buruh-pengusaha, maka hak-hak pekerja formal harus dijalankan.
Selain itu mereka juga memberikan tuntutan pada Pemerintah Republik Indonesia. Salah satunya adalah memberikan penetapan tarif layak untuk seluruh driver online yang melakukan layanan antar makanan, penumpang dan barang.
Berikut tiga tuntutan pada pemerintah Indonesia.
Beri perlindungan dan keadilan bagi warga negara Indonesia yang bekerja sebagai driver online dengan menetapkan tarif yang layak bagi driver online, baik yang antar makanan, antar penumpang, dan antar barang. Tanpa tarif yang layak, maka tidak ada pendapatan layak, maka kehidupan driver online dan keluarga menjadi terancam.
Beri sanksi perusahaan aplikasi online di bidang transportasi/antarmakanan/antarbarang yang tidak memberi keadilan dan pendapatan layak serta tidak patuh hukum, jika tidak, maka akan terjadi perang tarif di antara mereka, dan fakta di lapangan, pihak yang dirugikan adalah driver online.
Beri payung hukum terkait proses kerja di industri transportasi/logistik online ini, jika hubungannya kemitraan, maka jalankan dan tegakan prinsip-prinsip kemitraan yang adil dan setara. Jika hubungannya adalah hubungan kerja karyawan dengan pengusaha, maka hak kami untuk upah minimum, jam kerja layak, dll harus dipenuhi.
CNBC Indonesia juga telah mencoba menghubungi pihak Gojek untuk meminta tanggapan atas masalah ini. Namun belum ada respon dari pihak Gojek atas permintaan tersebut. (Sumber berita : https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210629120443-37-256733/dicuekin-pihak-gojek-driver-gosend-mogok-kerja-lagi-hari-ini)
Kepercayaan, loyalitas, serta rating perusahaan membuat konsumen menganggap biaya aplikasi yang dikenakan oleh GoFood dan GoSend sebagai sesuatu yang sesuai dan terjangkau. Konsumen beranggapan biaya yang mereka keluarkan sepadan dengan kualitas layanan yang diterima. Selain itu masyarakat pun menggunakan seperempat penghasilannya di ekosistem Gojek.
Namun, melihat adanya konflik antara pihak GoJek dan driver membuat beberapa pengguna GoJek menjadi heran dan tak kala juga bingung. Melihat dari antara para driver yang begitu berdedikasi dengan pekerjaannya dan juga pihak GoJek yang selalu memperhatikan dan meningkatkan pelayanannya membuat para pengguna aplikasi ojek online tersebut menjadi berpikir dan tak jarang melontarkan pertanyaan "Apa betul pihak GoJek tidak memperhatikan kesejahteraan para driver nya?".
Dalam mini riset kali ini, beberapa hal telah saya rangkum dan rencanakan guna mengetahui dan mendapatkan sketsa dan/atau gambaran awal untuk menemukan solusi dari konflik tersebut.
Persiapan Penelitian
Dalam melakukan kegiatan mini riset, beberapa hal yang sudah di tentukan adalah :
Lokasi tempat pelaksanaan mini riset
Melihat adanya konflik tersebut bertepatan di Jakarta (Perusahaan GoJek), penulis menentukan untuk melakukan riset/penelitian dan menganalisis para driver yang berlokasi di sekitar perusahaan GoJek, Jakarta, dan sekitar nya.
Waktu pelaksanaan mini riset
Melihat adanya peningkatan ekosistem driver GoJek, waktu pelaksanaan mini riset akan dilakukan sesuai dengan jam kerja kantoran, dimana dimulai dari pukul lebih kurang 05.00-09.00 WIB, 11.00-15.00 WIB, dan 18.00-20.00 WIB. Dimana disekitar jam tersebut secara berturut-turut ialah lebih kurang jam kerja para pegawai kantor masuk (mulai beraktifitas), jam istirahat, dan jam pegawai kantor pulang (selesai beraktifitas). Sehingga untuk mendapatkan para volunteer driver untuk menemukan titik permasalahan menjadi cukup mudah.
Isi dan/atau Bagian Utama Riset
Dalam konflik antara pihak GoJek dan driver memang mungkin jarang terjadi atau jarang masyarakat dengar, karena di mulai dari awal tahun 2022 sudah banyak motif-motif yang disediakan dari perusahaan untuk para mitra dan juga driver gojek. Dan mengangkat dari berita sebelumnya, rumusan masalah yang diangkat dan di sorot adalah : (i) Apa yang menyebabkan para driver merasa tidak diperhatikan oleh pihak GoJek?, (ii) Dampak apa yang ditimbulkan dari perilaku atau sikap GoJek kepada driver saat itu?, dan (iii) Bagaimana solusi atau penyelesaian dari kedua belah pihak?.
Banyak pertanyaan yang mungkin dapat timbul dari hal permasalahan tersebut, namun penulis sudah menyusun dan/atau menuangkan sudut pandan, opini, serta solusi yang dapat membantu dari penulis untuk permasalahan atau konflik ini.
Tujuan dari pembentukan mini riset ini adalah secara fungsional untuk mengetahui secara eksternal apakah ada permasalahan lain yang dilibatkan oleh pihak GoJek dan/atau memang hanya secara internal dari adanya simbiosis mutualisme yang terjadi antara pihak GoJek dan driver yang tidak seimbang, serta menemukan solusi terbaik yang merupakan langkah penyelesaian antara kedua belah pihak guna menemukan tindakan terbaik yang tentu nya menguntungkan antara pihak GoJek dengan para mitra driver atau yang lainnya.
Metode dan teknik pengumpulan data sesuai dengan yang sudah dituliskan dalam sub bahasan sebelumnya (point A) yang tentu nya sesuai dengan rumusan masalah, kerangka berpikir, literatur yang digunakan, dan juga alasan, tujuan, serta kegunaan dari dilakukannya mini riset ini. Dibahas pula untuk teknik dari pengumpulan data yang dilakukan adalah sesuai dengan point A juga, dan atau sekitar lingkungan tempat penulis berada.
Deskripsi dan penjelasan awal jika penulis sudah terjun langsung untuk melakukan mini riset memang lah kemungkinan besar rumit adanya. Namun, dari gambaran berita yang tertuang, diketahui secara jelas bahwa tidak seimbangan pembagian keuntungan antara pihak GoJek dan juga driver tidak lah terlalu besar, dalam kata lain cukup kecil untuk banyak nya waktu yang digunakan para driver dalam memberikan separuh hari dan waktu nya ke dalam pekerjaannya.
Dari permasalahan yang timbul, dibahas yakni adanya ketidaksesuaian tarif yang ditetapkan oleh pihak GoJek dalam aplikasi kepada driver. Dampak yang ditimbulkan dari ada nya permasalahan ini bukan hanyalah sekedar salah paham, namun memang suatu hal yang perlu diperhatikan. Melihat adanya orderan terkait yang tidak sesuai antara hasil pekerjaan dengan pendapatan yang tidak sesuai memanglah kurang menyenangkan, dan hal yang timbul dari kejadian ini adalah adanya ketidak terpenuhi nya pengganti dari jasa yang telah diberikan, yang secara tidak langsung membuat tidak terpenuhinya kebutuhan dari para driver GoJek yang sudah memberikan jasa nya. Untuk solusi dari hal ini, seperti yang sudah dibahas dalam berita, pihak GoJek akan secara internal mengevaluasi, dan memperhatikan kesejahteraan driver dengan memperbaiki apa yang menjadi suatu permasalahan dan/atau keluhan dari pihak driver. Dan solusi yang dapat diberikan dari penusi sebagai seorang Public Relation adalah dengan melakukan konsultasi kepada kedua belah pihak secara langsung ataupun tidak langsung, dengan tentunya melibatkan tidak hanya satu atau dua driver saja, namun melibatkan setidaknya satu sampai tiga orang dari setiap masing-masing layanan yang diberikan oleh GoJek dan menuangkan keluhannya masing-masing, serta menemukan titik terang dengan mengubah harga dari pemberian jasa yang diberikan, dan/atau memberikan promo untuk para konsumen sesuai dengan banyak nya dia sudah menggunakan layanan dalam aplikasi GoJek.
Permasalahan dan/atau konflik sejenis memang mungkin minim terjadi, namun hal ini akan menjadi besar jika memang dianggap sepele. Dan menurut penulis, mengenai penyelesaian dari permasalahaan ini merupakan salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk penanggulangan dan penyelesaian sementara. Sejauh ini, beberapa hal yang sudah berjalan untuk solusi tersebut adalah ketangguhan dan peningkatan pendapatan tersebut membuat kontribusi ekonomi ekosistem digital Gojek dan GoTo Financial (di luar Tokopedia) diperkirakan menjadi 1,6% dari PDB Indonesia, atau sekitar Rp 249 triliun di 2021. Kontribusi ekonomi ini meningkat 60% dibandingkan tahun sebelumnya.
Temuan menarik lainnya, yakni kemampuan ekosistem Gojek membantu mitra-mitranya tetap tumbuh di masa pandemi. Dengan begitu mereka optimis terhadap pemanfaatan platform online sebagai tempat mencari nafkah. Temuan-temuan utama riset terkait mitra driver dan mitra UMKM antara lain, peningkatan pendapatan mempercepat pemulihan di tahun kedua pandemi dan pendapatan Mitra UMKM GoFood rata-rata naik 66% di 2021 dibandingkan 2020.
Selain itu, Mitra driver GoCar dan GoRide mengalami peningkatan pendapatan di tahun 2021 sebesar 24% dan 18% dibandingkan pada 2020. Ini menandakan pelaku sektor informal yang berada dalam ekosistem digital turut merasakan sekaligus berkontribusi ke pemulihan ekonomi. Peningkatan tersebut membuat kontribusi ekosistem Gojek dan GoTo Financial pada perekonomian nasional diperkirakan naik 60% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 249 triliun atau 1,6% dari PDB Indonesia di tahun 2021.
Angka ini dihitung berdasarkan total pendapatan yang berasal dari sumbangan langsung dari mitra GoRide dan GoCar di sektor transportasi darat, dan total pendapatan dari platform Gojek atau sumbangan tidak langsung dari mitra UMKM GoFood. Kemudian social seller, dan mitra UMKM GoTo financial serta dampak ekonomi ikutan (multiplier) yang dihitung dari total output untuk sektor perhubungan darat dan sektor penyediaan jasa dan minuman berdasar tabel input output yang tentunya sudah tervalidasi secara kuantitatif dan berdasarkan hasil analisa sebelumnya.
Dari adanya solusis yang sudah tercipta dan membuahkan hasil yang nampak, ada beberapa strategi yang penulis susun dalam bentuk strategi public relations, yakni diantara nya :
Dengan memperhatikan sistem komunikasi perusahaan
Dari adanya konflik yang timbul, didapati juga bahwa antara pihak perusahaan dengan mitra kurang berjalan dengan lancar. Dan dengan memperhatikan sistem komunikasi perusahaan dengan pihak internal (mitra) ataupun pihak eksternal (konsumen) tentu bisa memperbaiki relasi dan juga kelangsungan bisnis yang pasti bisa berjalan dengan baik. Hal ini dijadikan strategi atau solusi, karena dalam komunikasi perusahaan, menggunakan sebuah metode penyampaian pesan-pesan penting. Dimana pesan-pesan penting ini harus tentu nya bisa dipahami dan dimengerti oleh audiens, karena berkaitan dengan bagaimana perusahaan memperlihatkan diri ke luar.
Menggunakan media cetak ataupun digital
Penggunaan media memang sudah hal yang perlu dimiliki suatu organisasi, termasuk perusahaan dengan pers. Sehingga, solusi ini bisa dinilai sebagai usaha yang umum dilakukan sebagai solusi jika adanya konflik perusahaan dengan siapapun sudah mulai publik. Namun, dalam menjadikan media sebagai solusi, perusahaan harus membangun yang baik dengan pers untuk memastikan bahwa hal yang mereka katakan bisa digambarkan dengan baik. Di wujudkan dengan media fisik ataupun siaran, yang terpenting adalah berisi beberapa hal penting mengenai perusahaan, seperti mitra yang tergabung, keuntungan dari penggunaan aplikasi, investasi dari pihak luar, hingga yang dapat memicu pendapat perusahaan soal isu tertentu.
Meningkatkan dan membangun relasi dengan masyarakat
Dalam strategi manajemen ini berkaitan secara langsung bagaimana perusahaan memiliki relasi dengan masyarakat atau perusahaan dan/atau organisasi yang memiliki latar belakang serupa. Relasi ini disusun untuk memperlihatkan sisi di mana perusahaan mampu berjalan beriringan dengan masyarakat. Dan tak kala strategi ini berhasil, dimana ada beberapa perusahaan yang melakukan strategi ini dalam strategi yang umumnya disebut dengan Corporate Social Responsibility (CSR). Dan penulis meyakini dengan adanya penerapan strategi ini dan di sertai dengan adanya inovasi dalam penerapannya, ini bisa berhasil.
Melakukan manajemen krisis, acara, dan penerapan sejenisnya
Dalam strategi seperti ini dapat diterapkan secara langsung oleh perusahaan yang tentu nya melibatkan pihak internal/audiens perusahaan untuk melakukannya. Dimana dapat terbagi lagi menjadi :
Penggunaan strategi storytelling, dalam penggunaan strategi ini, audiens akan merasakan hubungan emosional yang pada akhirnya akan membuat mereka untuk menggunakan aplikasi kembali dan atau menerima para mitra untuk tetap bekerja sama.
Bekerja sama dengan influencer, dengan ada nya kerjasama dengan para influencer memberikan kemungkinan besar untuk perusahaan kembali dikenal dan booming kembali untuk digunakan.
Menggunakan e-mail sebagai wadah pemberi informasi kepada pengguna aplikasi dan juga mitra, dengan ada nya informasi yang diberikan secara berkala mengenai aplikasi dan atau pemberutahuan promo, ini bisa menjadi saran komunikatif secara tidak langsung mengenai perkembangan dari aplikasi tersebut.
Membuat pemasaran melalui konten, dengan adanya konten, penulis berpikir bahwa audiens akan menempatkan perusahaan di top of mind-nya. Yang terlihat juga sekarang, dimana mereka tidak hanya akan terus melihat konten dari perusahaan, namun dapat merekomendasikannya juga ke orang lain.
Itu lah beberapa strategi yang dijadikan solusi oleh penulis dalam riset konflik permasalahan tersebut. Dimana tentu nya harus berdasarkan dengan susunan timeline yang jelas guna membuat rencana berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyusun strategi tersebut. Dengan tujuan dan hasil akhir apa yang ingin dicapai, yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan banyak pihak. Berdasarkan identifikasi target audience dan/atau pihak terkait, sehingga pesan yang disampaikan sesusai. Dan berdasarkan dengan riset kompetitior yang tentunya berguna untuk mengetahui apa yang berhasil atau kurang baik dari pihak-pihak terkait.
Dan jika sudah terencana semua, riset dapat dilakukan dan saat berjalannya hingga selesainya penelitian, penulis mampu mempelajari nya dengan menulis key message atau pesan inti apa saja yang harus tersampaikan, yang tentunya singkat, mudah dipahami, dan mudah diingat. Melakukan pelaksanaan penyusunan strategi sesuai dengan rencana, dimana dalam penerapannya menggunakan tools dan taktik sesuai rencana, yang dilakukan sesuai dengan jadwal timeline yang sudah dibuat dan disusun. Serta yang terakhir adalah melakukan evaluasi kembali, mengenai kekurangan dan tentunya juga melakukan peningkatan kembali untuk kesempatan dan atau waktu lainnya.
Dengan ada nya pemahaman mengenai literatur dan solusi yang merupakan strategi terencana rapih dan tersusun, penulis meyakini bahwa ini bisa menjadi penyelesaian dari konflik yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H