Perjuangan ini mungkin belum berakhir, dan mungkin masih panjang.
Namun, langkah-langkah kecil seperti yang dilakukan oleh Fraksi PDIP dalam mengusulkan Marullah Matali memberikan harapan bagi masyarakat Betawi bahwa perjuangan mereka tidak sia-sia.
Mereka tetap memiliki tempat dalam perpolitikan Jakarta, dan harapan itu terus hidup melalui tokoh-tokoh yang setia memperjuangkan mereka.
Kyai Lutfi dan tokoh-tokoh Betawi lainnya telah menunjukkan bahwa meski tantangan besar menghadang, mereka tidak akan mundur. Mereka akan terus berjuang, bukan hanya untuk satu jabatan, tetapi untuk hak-hak yang lebih besar: untuk pengakuan, untuk kesempatan, dan untuk keadilan yang selama ini mereka rindukan.
Pada akhirnya, ini bukan hanya soal Betawi, bukan hanya soal Marullah Matali, dan bukan hanya soal PDIP.
Ini adalah tentang bagaimana kita semua, sebagai bangsa, dapat berdiri bersama dalam keberagaman dan memperjuangkan hak-hak setiap anak negeri, di manapun mereka berada.
Perjuangan ini adalah cermin dari betapa pentingnya menjaga semangat kebangsaan yang inklusif, yang merangkul setiap elemen masyarakat---karena pada akhirnya, kekuatan bangsa ini terletak pada persatuan kita dalam menghargai perbedaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H