Mohon tunggu...
David Darmawan
David Darmawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Direktur utama PT Betawi Global Korporatindo, pendiri SOCENTIX dan mantan dirut PT Redland Asia Capital Tbk. (IDX: PLAS) Wakil bendahara BAMUS (Badan Musyawarah) Betawi 1982.

Sebagai seorang anak Betawi tulen, saya memiliki kebanggaan mendalam akan warisan budaya saya. Dikenal di komunitas sebagai jawara yang berani, saya memiliki banyak kenalan di berbagai tempat berkat kehangatan dan keramahan khas Betawi. Saya memiliki hobi unik yaitu mengenakan baju pangsi, pakaian tradisional Betawi yang menunjukkan kecintaan saya terhadap tradisi. Lebih dari sekadar menjaga warisan, saya bersemangat untuk membagikan pengetahuan dan wawasan untuk kemajuan peradaban Betawi. Melalui blog saya di Kompasiana, saya berbagi cerita, pemikiran, dan inisiatif yang mendukung pelestarian dan inovasi dalam kebudayaan Betawi, bertujuan untuk menginspirasi generasi saat ini dan mendatang.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ransomware dan Keamanan PILKADA DKJ 2024: Analisis, Tantangan dan Solusi!

25 Juni 2024   21:24 Diperbarui: 25 Juni 2024   21:27 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengetahuan tentang metode dan jenis ini krusial untuk pengembangan strategi perlindungan yang efektif.

Risiko dan Dampak Ransomware pada Pilkada DKJ

David Darmawan (c) 2024
David Darmawan (c) 2024

Ransomware merupakan ancaman serius bagi keamanan Pilkada DKJ 2024. Ancaman ini dapat memengaruhi infrastruktur teknologi pemilihan dan data pemilih.

Analisis Risiko Khusus Pilkada DKJ

Pilkada DKJ 2024 memiliki risiko tinggi terhadap serangan ransomware. Lokasi yang padat penduduk dan penggunaan teknologi canggih membuat Pilkada rentan. Penyerang dapat menargetkan server pusat data pemilihan, perangkat elektronik di TPS, dan sistem komunikasi antara panitia pemilihan.


Selain itu, ransomware dapat digunakan untuk mengakses data pribadi pemilih. Informasi sensitif bisa dienkripsi dan tidak bisa diakses sebelum tebusan dibayar. Ini akan menciptakan ketidakpercayaan pemilih dan mencoreng integritas proses pemilihan.

Dampak Terhadap Infrastruktur dan Data Pemilihan

Ransomware bisa melumpuhkan sistem pemilihan. Server yang menyimpan data hasil pemilihan bisa diakses secara ilegal dan dienkripsi, sehingga proses penghitungan suara terhambat. Ini dapat menunda pengumuman hasil pemilihan dan mempengaruhi keterbukaan proses pemilu.

Data pemilih juga merupakan target utama. Data ini bisa dienkripsi dan hanya bisa diakses setelah tebusan dibayar, atau bahkan bisa dijual ke pihak ketiga. Ini tidak hanya mengancam privasi pemilih, tetapi juga dapat menimbulkan krisis kepercayaan terhadap sistem pemilihan.

Perlu ada upaya khusus untuk melindungi infrastruktur dan data pemilihan dari ancaman ransomware demi menjaga integritas dan kelancaran Pilkada DKJ 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun