3. Efisiensi Operasional: Meningkatkan efisiensi operasional melalui perencanaan yang lebih baik dan pemanfaatan sumber daya dapat secara signifikan meningkatkan kinerja. Menyederhanakan proses dan berinvestasi dalam teknologi untuk mengoptimalkan operasi bisa bermanfaat.
4. Tata Kelola yang Efektif: Praktik tata kelola perusahaan yang kuat sangat penting untuk memberikan arah strategis dan pengawasan. Ini termasuk memiliki dewan direksi yang kompeten, mekanisme akuntabilitas yang jelas, dan praktik pelaporan yang transparan.
5. Manajemen Pemangku Kepentingan: Mempertahankan hubungan positif dengan semua pemangku kepentingan, melalui komunikasi dan keterlibatan yang jelas, dapat membantu menavigasi melalui krisis lebih efektif. Ini termasuk menjaga karyawan tetap terinformasi dan termotivasi, berhubungan dengan kreditor secara proaktif, dan menjaga kepercayaan pasar.
Masalah keuangan dan operasional yang dihadapi oleh Indofarma,Kimia Farma, ANTAM menyoroti pentingnya mematuhi prinsip-prinsip manajemen inti.
Dengan menyelaraskan kembali strategi mereka, meningkatkan manajemen keuangan, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat tata kelola perusahaan, perusahaan-perusahaan ini dapat membalikkan nasib mereka dan mendapatkan kembali stabilitas.
Langkah Strategis untuk Pemulihan BUMN
BUMN Indonesia harus mengambil langkah strategis untuk memulihkan bisnis mereka dan meningkatkan kinerja mereka di masa depan. Berikut adalah beberapa langkah strategis yang dapat diambil oleh BUMN untuk mencapai tujuan ini:
1. Peningkatan Tata Kelola dan Manajemen Risiko
Peningkatan tata kelola dan manajemen risiko adalah langkah strategis pertama yang harus diambil oleh BUMN. Kementerian BUMN harus meningkatkan tata kelola dan manajemen risiko BUMN agar dapat mengurangi risiko dan meningkatkan kinerja BUMN. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan.
2. Restrukturisasi dan Penyehatan BUMN