Untuk menghindari risiko ini, Jakarta membutuhkan seorang gubernur yang bukan hanya administratif yang cakap, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam tentang sejarah dan kebudayaan Betawi. Hal ini memastikan bahwa pembangunan kota akan berjalan seiring dengan pelestarian nilai-nilai kultural yang mendefinisikan Jakarta tidak hanya sebagai pusat ekonomi Indonesia tetapi juga sebagai lambang keberagaman dan kekayaan kultural negara.
DD.