Mohon tunggu...
davidaanggitta
davidaanggitta Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

tugas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kombinasi Peran Guru Bimbingan dan Konseling Sebagai Sahabat Siswa dan Polisi Sekolah

15 Desember 2024   23:40 Diperbarui: 16 Desember 2024   20:46 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru Bimbingan dan Konseling atau yang sering disebut sebagai Guru BK merupakan seseorang yang melakukan konseling terhadap siswa agar masalah yang dihadapinya dapat terselesaikan. Seorang Guru Bimbingan dan Konseling (BK) di dalam sekolah harus mampu menjalankan tugasnya dan harus mampu melakukan peranan yang berbeda-beda di setiap situasinya. Tapi ternyata masih banyak sekali para siswa di sekolah yang menyebut Guru Bimbingan dan Konseling (BK) sebagai “Polisi Sekolah” karena menghukum, mencari siswa bermasalah, menahan hp, menggunting rambut, dan sebagainya.

Disiplin bukan hanya sekedar penerapan aturan dan hukuman, tetapi lebih pada nilai-nilai seperti kedisiplinan dan tanggung jawab. Mereka belajar untuk menghargai waktu, bekerja keras, dan memberikan komitmen penuh terhadap setiap tanggung jawab yang didapat. Siswa yang terbiasa dengan disiplin akan membangun kebiasaan dan perilaku positif.

Guru Bimbingan dan Konseling (BK) memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung. Untuk membangun hubungan yang baik dengan siswa sambil menegakkan aturan, Guru Bimbingan dan Konseling (BK) perlu menerapkan beberapa strategi yang efektif. Salah satu strategi membangun hubungan yang baik adalah dengan mendekatkan diri kepada siswa. Guru BK harus mampu membangun kepercayaan dengan menunjukkan sikap terbuka dan empati sehingga dapat menciptakan ruang aman dan nyaman untuk siswa mengekspresikan diri. Kemudian melakukan komunikasi yang jelas dan efektif terhadap siswa. Hal ini dapat membantu siswa lebih memahami ekspektasi dan aturan yang berlaku.

Kepercayaan adalah hal yang penting. Guru Bimbingan dan Konseling (BK) harus konsisten dalam tindakan dan kata-kata mereka, dengan begitu siswa akan merasa aman dan percaya bahwa aturan akan ditegakkan secara adil. Dalam penegakan aturan jadi dapat membantu siswa memahami bawa disiplin adalah bagian dari proses pembelajaran. Sangat penting bagi Guru Bimbingan dan Konseling (BK) untuk menegakkan aturan dengan konsisten dan bersikap adil. Siswa harus merasakan bahwa semua orang diperlakukan sama tidak di bedakan. Penegakan aturan harus dilakukan dengan cara mendidik, bukan hanya menghukum, sehingga siswa memahami alasan di balik setiap aturan yang ada. Guru Bimbingan dan Konseling (BK) dapat membangun hubungan yang baik dengan siswa dengan tetap menjaga disiplin dilingkungan sekolah.

Guru Bimbingan dan Konseling (BK) berperan sebagai pendukung emosional, mentor, dan fasilitator bagi siswa dalam menghadapi berbagai tantangan akademik dan pribadi. Hubungan antara guru Bimbingan dan Konseling (BK) dan siswa, keseimbangan antara dukungan emosional dan konsekuensi terhadap tindakan yang melanggar aturan sangat penting. Keduanya berperan dalam membentuk karakter dan kesejahteraan siswa.

Dukungan emosional yang diberikan oleh Guru Bimbingan dan Konseling (BK) kepada siswa adalah untuk membantu siswa dalam mengatasi berbagai tantangan psikologis yang mereka hadapi, seperti stress akademik, masalah keluarga, atau konflik sosial. Dengan ini Guru Bimbingan dan Konseling (BK) perlu melakukan sesi konseling. Melalui sesi konseling, Guru Bimbingan dan Konseling (BK) dapat membuat siswa menyampaikan perasaannya dan dapat menemukan cara untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Kemudian Guru Bimbingan dan Konseling (BK) dapat memberikan dukungan emosional dengan memberikan motivasi terhadap siswa, agar dapat membantu siswa mengelola stress dan kecemasannya sehingga mereka lebih mampu menghadapi tantangan akademik dan sosial.

Dukungan emosional sangat penting, tetapi penegakan aturan juga tidak kalah krusial. Hukuman atau konsekuensi yang jelas dapat membantu siswa lebih memahami bahwa setiap tindakan memiliki dampak. Guru Bimbingan dan Konseling (BK) perlu menjelaskan alasan terhadap setiap aturan yang ada agar siswa memahami bahwa pentingnya dalam menaati aturan yang ada di lingkungan sekolah. Penegakan aturan yang ada harus dilakukan secara konsisten agar siswa merasa bahwa konsekuensi yang didapat sudah adil dan tidak sewenang-wenang diberikan. Kemudian melakukan pendekatan terhadap siswa agar lebih membantu siswa untuk lebih belajar dari kesalahan mereka dan memperbaikinya.

Menciptakan keseimbangan antara dukungan emosional dan penegakan aturan sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan perkembangan siswa. Dalam menciptakan keseimbangan ini Guru Bimbingan dan Konseling (BK) perlu menjelaskan kepada siswa mengapa aturan tersebut ada dan apabila melanggar aturan yang ada dapat mempengaruhi diri mereka atau bahkan orang lain. Ketika seorang siswa melanggar aturan, Guru Bimbingan dan Konseling (BK) bisa memberikan dukungan emosional dengan menjelaskan konsekuensi dari tindakan tersebut. Hal ini membuat siswa merasa didukung meskipun harus menghadapi konsekuensinya. Guru Bimbingan dan Konseling (BK) perlu berdiskusi kepada siswa tentang aturan dan konsekuensinya, sehingga mereka merasa memiliki tanggung jawab terhadap keputusan yang mereka ambil. Guru Bimbingan dan Konseling dapat memberikan konsekuensi yang mendidik agar siswa belajar dari kesalahan mereka. Dan Guru Bimbingan dan Konseling (BK) perlu memastikan bahwa siswa merasa nyaman untuk mendiskusikan masalah atau pelanggaran yang mereka lakukan.

Dengan memberikan dukungan emosional yang kuat sambil tetap menegakkan konsekuensi atas tindakan, Guru Bimbingan dan Konseling (BK) dapat membantu siswa berkembang menjadi individu yang disiplin, bertanggung jawab, serta memiliki kesejahteraan mental yang baik.

Guru Bimbingan dan Konseling (BK) memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan siswa, yaitu sebagai sahabat siswa yang memberikan dukungan emosional dan sebagai penegak aturan yang berlaku di sekolah. Menjalankan peran ini tidak mudah, karena membuat Guru Bimbingan dan Konseling (BK) menghadapi berbagai tantangan.

Guru Bimbingan dan Konseling (BK) memiliki beban kerja yang tinggi karena harus menangani jumlah siswa yang banyak dengan rasio konselor siswa yang tidak seimbang (berbeda-beda). Hal ini membuat Guru Bimbingan dan Konseling (BK) sulit untuk memberikan perhatian individual kepada setiap siswa. Beban kerja yang tinggi dapat mengurangi kualitas layanan bimbingan dan konseling yang dapat diberikan. Kurangnya dukungan dari banyak pihak seperti orang tua, siswa, dan rekan kerja juga dapat menghambat implementasi program bimbingan konseling yang efektif. Pihak-pihak tersebut masih belum sepenuhnya memahami peran dan manfaat layanan bimbingan dan konseling. Kemudian tingkat kenakalan siswa yang semakin meningkat seiring dengan perubahan sosial dan budaya. Guru Bimbingan dan Konseling (BK) harus menangani berbagai masalah perilaku seperti bullying, bermain media sosial berlebih, dan penurunan moral di kalangan siswa. Hal ini menambah tugas mereka dalam menegakkan aturan sambil tetap memberikan dukungan emosional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun