Mohon tunggu...
Ishaq Mohamad
Ishaq Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Menulis adalah pengabdian, Pena dan goresan kata adalah senjata ampuh untuk membentuk peradaban, Tulisan memiliki kekuatan untuk merubah sesuatu termasuk merubah dunia, dan menulis adalah tugas manusia untuk mengawal zaman, yakusa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Eksitensi

28 September 2023   20:10 Diperbarui: 28 September 2023   20:17 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tatapan kosong melompong mencari arti.

 Hati, bimbang dan ragu memaksa.

Apa sebabnya dikau berdiri disana,

Yang dicari berdiri disini.

Ragu selalu datang ketika cahaya masuk melalui celah,

Keteguhan hati dipertanyakan ketika Jepang saja berani membom Pearl Harbour,

Cahaya bukan gelap dan gelap bukan cahaya,

Mengapa kau kaburkan?

Apa gerangan perusak hati?

Bukan Tuhan tidak mengasihi.

Apa gerangan perusak hati?

Bukan benar tidak memihak

Cukup dengan eksitensimu.

Rote Ndao, 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun