Penerapan pembelajaran literasi sains di abad 21 selayaknya menjadi sarana untuk melatih keterampilan saintifik, menumbuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kepedulian terhadap alam dan upaya pelestarian fungsinya. Implementasi penerapan literasi sains di abad 21 melalui pembelajaran IPA dapat memperhatikan unsur-unsur dalam kompetisi inti (ki), kompetensi dasar (kd), yang terdapat dalam kurikulum 2013.
Tujuan implementasi pembelajaran yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang terintegrasi pada materi pembelajaran IPA beserta peningkatan literasi sains dalam pelaksanaan dan penerapannya. Era abad 21 dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, terampil, dan mampu bersaing secara global untuk mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam menciptakan generasi kompeten yang berkualitas. Pada tingkat sekolah dasar, pembelajaran IPA diharapkan mengembangkan kemampuan untuk menghadapi kemajuan IPTEK melalui pembelajaran literasi sains. Literasi sains merupakan pembelajaran yang menduduki peran penting, karena sains dapat memberikan bekal peserta didik dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh sebab itu pembelajaran IPA yang ada di sekolah dasar diharapkan mampu menerapkan atau mengimplementasikan literasi sains dalam pembelajaran IPA. Sains pada hakikatnya adalah suatu produk, proses, sikap dan teknologi. Sehingga dalam pembelajaran IPA, tidak mungkin hanya memperoleh pengetahuan saja melainkan peserta didik harus terlibat aktif dalam pembelajaran seperti menemukan suatu pengetahuan, membuktikan pengetahuan melalui praktikum atau melakukan percobaan dan menyimpulkan serta menciptakan suatu alat atau teknologi yang nantinya dapat menyelesaikan masalah-masalah yang di hadapi masyarakat. Dengan penerapan literasi sains dalam pembelajaran IPA, peserta didik diajak untuk melakukan pengamatan dan kegiatan ilmiah sederhana karena peserta didik dapat berinteraksi langsung dengan lingkungan sebagai sumber belajar. Melalui kegiatan belajar di lingkungn sekitar, bertujuan untuk menerapkan literasi sains yang dapat di serap secara langsung. Dengan demikian peserta didik dapat pula mengidentifikasi pernyataan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah dan mengambil kesimpulan berdasarkan apa yang mereka amati secara langsung di lingkungan sekitar. "Pada penerapan keterampilan literasi sains abad 21 menggunakan pendekatan dengan lingkungan sekitar, sehingga menjadi bahan sumber belajar agar siswa lebih dekat dan lebih mengenal lingkungan sekitar melalui pembelajaran literasi sains. Konsep ini juga menyadarkan akan pentingnya menjaga lingkungan di sekitar supaya menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan untuk menjaganya dan merawatnya. Dalam penerapan literasi di lingkungan sekitar pembelajaran literasi ini juga menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada, seperti melakukan kegaitan percobaan praktikum tentang elektromagnetik, dengan melakukan praktik membuat magnet dari energi listrik siswa lebih paham dalam penggunaan listrik dan kaitannya dengan magnet, praktikum ini dilakukan dengan menggunakan alat sederhana yang tentunya mudah di dapat. Melalui pembelajaran IPA dengan konsep literasi sains di harapkan dapat mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menghadapi kemajuan IPTEK. Penerapan litrerasi sains dalam pembelajaran IPA SD abad 21, diharapkan peserta didik mampu memenuhi berbagai tuntutan zaman yaitu menjadi problem solver dengan kepribadian yang kompetitif, inovatif, kreatif, kolaboratif serta berkarakter. Dengan memperoleh profil literasi saintifik siswa dapat berorientasi yang selaras dengan kondisi keadaan siswa serta menjadi bahan kajian untuk di perbaiki secara berkelanjutan supaya lebih operasional ketika diterapkan di lapangan. Dengan meningkatkan argument-argumen kognitif literasi sains mengacu pada penalaran berpikir logis serta menggunakan induktif dan deduktif untuk menarik kesimpulan pendekatan kuantitatif, metode survei dan analisi jalur berdasarkan kajian teoretik yang bersifat konseptual untuk meningkatkan literasi pembelajaran IPA serta mendorong peserta didik untuk dapat menguasai keterampilan literasi sains abad 21 yang berguna bagi mereka agar lebih responsive terhadap perubahan dan perkembangan jaman. Pembelajaran IPA abad 21 menggunakan literasi sains di harapkan mampu membangun minat belajar siswa lebih aktif dan inovatif dengan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta wawasan pembelajaran di lingkungan sekitar. Dengan adanya penerapan literasi sains di abad 21 pada pembelajaran IPA, mampu menjadikan solusi permasalahan yang ada di masyarakat dan mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H