Menggali keajaiban Geometri Ruang dan waktu
Memasuki inti perjalanan ini, kami mengajak Anda untuk memahami konsep Geometri Ruang dan Waktu. Kita hidup dalam ruang yang dalam matematika digambarkan dengan sumbu x, y, dan z, yang mewakili arah atas-bawah, depan-belakang, dan kiri-kanan. Namun, penting untuk tidak melupakan dimensi waktu, karena kita tidak hanya hidup dalam ruang, tetapi juga dalam ruang-waktu.
Pada awalnya, Geometri Ruang-Waktu dianggap datar, di mana semua objek bergerak sejajar dan lurus. Namun, ketika ada massa dalam Geometri Ruang-Waktu, ia akan melengkung dan meregangkannya. Konsep kelengkungan ruang-waktu ini merupakan defenisi dari gravitasi menurut relativitas umum. Kelengkungan ruang-waktu ini merupakan gambaran geometris dari gravitasi. Massa dan energi tidak hanya mengalami efek gravitasi, tetapi juga memengaruhi alam semesta secara keseluruhan. Mereka menarik benda-benda di sekitarnya dan melengkungkan jalur pergerakan mereka dalam ruang-waktu.
 Gambar 3.a menunjukkan garis maya yang melengkung sebagai representasi geometri ruang yang kita tempati saat ini. Kelengkungan ini disebabkan oleh keberadaan bumi. Namun, dalam gambar tersebut kita perlu diingat bahwa kelengkungan tidak hanya terjadi dalam ruang, tetapi juga dalam waktu.
Keterbatasan persepsi manusia dalam melihat hanya dalam tiga dimensi membuat kita sulit membayangkan secara langsung kelengkungan waktu. Dalam setiap titik potong garis maya dalam ruang-waktu, terdapat "jam" yang berdetak. Kelengkungan ruang menyebabkan jarak antara jam yang sebelumnya sama menjadi meregang dan memanjang karena adanya massa dalam geometri ruang-waktu ini.
Dalam konsep ini, kita dapat membayangkan bahwa waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak antara jam dalam geometri ruang-waktu ini tetap sama. Oleh karena itu, untuk menempuh jarak yang lebih panjang akibat kelengkungan ruang-waktu, waktu yang diperlukan tetap sama. Hal ini berbeda dengan pemahaman dalam mekanika klasik, di mana kita perlu meningkatkan kecepatan untuk menempuh jarak yang lebih jauh dalam waktu yang sama. Namun, dalam kasus kelengkungan ruang-waktu, tidaklah kecepatan yang ditingkatkan, melainkan waktu di pusat kelengkungan yang melambat. Ini mengartikan bahwa waktu di permukaan bumi berjalan lebih lambat dibandingkan dengan waktu di luar bumi.
Dalam kesimpulannya, konsep kelengkungan waktu dalam geometri ruang-waktu menjelaskan bahwa waktu dapat mengalami perbedaan kecepatan tergantung pada kelengkungan ruang-waktu yang disebabkan oleh keberadaan massa dan energi. Kalau begitu, apakah kita dapat menghentikan waktu?
Waktu Bukan Suatu Hal yang absolut
Dalam perjalanan kita sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa waktu adalah relatif dan dapat berubah tergantung pada massa dan energi yang menempati ruang-waktu itu. Sama seperti kecepatan dan arah gerak, waktu juga bergantung pada kerangka acuan yang digunakan. Jika kerangka acuan yang digunakan berbeda, waktu yang diamati juga akan berbeda.
Misalnya, dalam sebuah skenario di alam semesta di mana terdapat dua benda yang tidak memiliki massa dan terpisah oleh jarak r. Salah satu benda memancarkan cahaya menuju benda lainnya. Waktu yang diperlukan cahaya untuk menempuh jarak r adalah t. Dalam hal ini, kita memiliki dua kerangka acuan yang berbeda, yaitu kerangka acuan cahaya yang bergerak dan kerangka acuan benda yang menerima cahaya.
Dalam situasi tersebut, waktu yang diamati dari kedua kerangka acuan tersebut adalah sama. Hal ini terjadi karena dalam konteks ini, tidak ada massa dan energi yang melengkungkan ruang-waktu di antara kedua benda. Sehingga, dalam kerangka acuan yang berbeda, waktu yang diperlukan oleh cahaya untuk menempuh jarak r tetap sama.