Pendidikan karakter berbasis Pancasila juga harus menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga. Pemerintah dapat memperkuat program-program edukasi, sementara masyarakat diharapkan menciptakan lingkungan yang mendukung pengamalan nilai-nilai tersebut.
Momentum Refleksi
Kasus ini seharusnya menjadi pengingat bagi semua pihak untuk memperkuat kembali pengamalan Pancasila. Guru besar sosiologi Universitas Indonesia, Dr. Rina Kartika, menyatakan bahwa tragedi ini tidak hanya menjadi persoalan hukum, tetapi juga mencerminkan krisis nilai dalam masyarakat.
"Kita perlu menjadikan Pancasila sebagai fondasi dalam membangun hubungan antarindividu, baik di keluarga maupun di lingkungan sosial yang lebih luas. Jika nilai-nilai itu diterapkan, konflik destruktif bisa dicegah," ujar Rina.
Peran Media dan Publik
Sebagai salah satu pilar demokrasi, media juga memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila. Publik pun perlu aktif mengambil bagian dengan menumbuhkan budaya saling peduli dan menjaga harmoni dalam kehidupan bermasyarakat.
Kasus pembunuhan orang tua oleh anak ini adalah peringatan serius bagi bangsa Indonesia. Ini bukan hanya soal pelanggaran hukum, tetapi juga hilangnya esensi nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi identitas kita sebagai bangsa. Sudah saatnya kita kembali memaknai dan menghidupkan Pancasila, mulai dari unit terkecil yaitu keluarga, hingga ke seluruh lapisan masyarakat.
Dengan menanamkan nilai-nilai luhur bangsa, kita tidak hanya mencegah tragedi serupa terjadi lagi, tetapi juga membangun masa depan Indonesia yang lebih beradab, damai, dan harmonis.