Mohon tunggu...
Dee Daveenaar
Dee Daveenaar Mohon Tunggu... Administrasi - Digital Mom - Online Shop, Blogger, Financial Planner

Tuhan yang kami sebut dengan berbagai nama, dan kami sembah dengan berbagai cara, jauhkanlah kami dari sifat saling melecehkan. Amin.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gurihnya Penghasilan Penulis Aplikasi Online Bikin Semangat Ikutan di 2023

28 November 2022   11:14 Diperbarui: 28 November 2022   11:29 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dueng...dezigh...dezigh...

Kepala langsung serasa ditimpa beton ribuan kilogram dan ulu hati serasa kena tendangan Bruce Lee  demi melihat posting Dewa Eka Prayoga - co founder aplikasi menulis KBM saat memamerkan income para penulis andalannya. Segini gaes...guede banget.

Duh Kemana Saja Diriku?

Seorang penulis pasti ingin punya penghasilan sebesar itu yang konon merupakan penghasilan 6 bulan ( dari bulan Juni 2022 hingga November 2022 ). Ga usahlah sebesar itu sebab effort para penulis famous ini dicapai setelah menulis gratis tahunan sebelumnya, saat tempat penulisannya berupa Grup Facebook tanpa bayaran. Cukuplah memperhitungkan bahwa aplikasi tersebut sudah membayar Rp. 20 Milyar untuk para penulisnya, total pendapatan penulis famous ini Rp. 3.5 Milyar, jadi masih ada sisa Rp. 16.5 Milyar yang bisa diperjuangkan bersama. 

Performance mereka berasa jadi beban hidup yang luar biasa bukan karena iri namun karena menulis di aplikasi  merupakan rencanaku untuk tahun 2022. Bahkan rencana tersebut sampai dituliskan di Instagram dalam rangka mengikuti lomba Instagram tentang harapan di tahun 2022 yang diselenggarakan Ladiesiana, menang pula.  

Kukutipkan bagian yang mengatakan rencana itu:

Mulai menulis di berbagai aplikasi penulisan yang bertebaran saat ini. Beberapa naskah memang sudah siap bertahun lalu. Ini cukup menantang karena paling tidak ada persaingan yang cukup keras. Maka harus siap untuk menjalani secara bertahap dan pro-aktif dalam tindakan yang selaras untuk menuju tercapainya harapan atau impian yang diinginkan

Dan nyatanya belum ada satupun tulisan ku-upload satupun di aplikasi manapun. Oh nooo...apa yang kulakukan selama 11 bulan ini?

Aslinya terpukul sekali demi menyadari fakta ini. Perlahan kuteguk air dingin untuk menenangkan diri dilanjutkan dengan membentangkan sajadah dan tergugu di sana entah berapa lama;  yap bersujud di lantai beralas sajadah adalah tempat paling tepat saat hati gundah gulana. Usai menunaikan shalat Isya, aku menuju ke peraduan. Jauh lebih cepat dari biasanya.

Esok Subuh terbangun, pikiran jauh lebih jernih. Dan menemukan sebab musabab kenapa belum juga mengupload tulisan di aplikasi.

Musibah Sekaligus Tantangan

Ada sebuah musibah yang harus kutangani. Berawal dari pemberitahuan bahwa tempat tinggalku bersama 23 kepala keluarga lain akan diambil alih oleh Pemerintah. Padahal rerata para sesepuh sudah menempati huniannya sejak 1970 secara sah, memang ada kesalahan fatal yang dilakukan oleh ketua perhimpunan warga yang menyebabkan hak atas tempat tinggal kami jadi tersandera. Apa mau dikata nasi sudah jadi bubur, ketua meninggal dunia penuh penyesalan dan aku didapuk jadi ketua selanjutnya melalui penunjukkan oleh Menteri terkait.

Jadilah sat set -- sat set kesana kemari bersama seorang rekan, sementara yang lain entah saking putus asanya sudah lumpuh layuh.

Meeting Di Ombudsman w/ 3 Kementrian (dok.pri)
Meeting Di Ombudsman w/ 3 Kementrian (dok.pri)

Mengerjakan urusan ini membuatku membangun kompetensi berurusan dan bernegosiasi dengan Pemerintah sementara dilain pihak jadi ingat ucapan Buya Hamka, "Sebaik-baiknya orang, ialah yang bermanfaat bagi khalayak."

Pulang Kampung Membuka Peluang

Sembari sat-set mengurus masalah itu, adik ketiga yang mukim di suatu desa Jawa Tengah mengundang liburan ke sana serta menawarkanku tinggal di sana jika memang harus meninggalkan rumah Jakarta.

Terus terang desa  yang merupakan tempat kelahiran ayah sudah berkembang begitu mempesona, Kemajuannya sangat pesat namun alamnya tetap terjaga asri dan berudara segar. Banyak sekali spot yang masih merupakan hidden gems yang bisa dieksplore.  Dan kabar terbaiknya, internet berjalan lancar. Jaringan internet yang mendukung sangat diperlukan baik sebagai penulis maupun untuk mengabarkan keindahan desa ini.

dok.pribadi
dok.pribadi

dok.pribadi
dok.pribadi

Lucunya langsung kepikiran untuk membuka cabang BRILink gegara event di Kompasiana, selain itu rasanya asyik juga menulis di desa dengan hawa nan sejuk ditemani gemericik air sepanjang hari.

Sedang asyik berhitung dalam hati eh  2 adik lain yang ikut kesana malah lebih dulu tertarik untuk tinggal di sana. Jadilah kami 4 bersaudara berembuk dan merancang semacam business plan.

Adik A ingin bikin homestay sementara adik B ingin bisnis kuliner dan saya menggabungkannya,

"Taraa, bikin program staycation berbasis eco-tourisme aja,  kita pakai aplikasi wisata macam Traveloka, Tiket, Redoors untuk mendatangkan wisatawan."

Semua antusias demi membayangkan jika program berjalan lancar,  desa itu akan ramai dikunjungi wisatawan, ekonomi desa akan berkembang pesat dan pastinya berdampak positif pada wilayah kabupaten yang terdata menderita kemiskinan ekstrem. Untuk keperluan itu, saya sudah mendatangi desa tersebut 3 kali dengan masa tinggal sekitar 2-3 minggu/ kedatangan.

Kendala Perangkat dan Penglihatan

Selain sedang menghadapi isu penggusuran, ada lagi kendala yang lain. Yakni beberapa aplikasi hanya bisa diakses melalui Smarphone, tidak semua aplikasi memiliki website yang bisa diakses dari komputer atau laptop padahal pandangan mata saya pasca sakit yang pernah ditulis di sini memerlukan layar yang lebih luas dari HP.

Ada juga aplikasi yang sudah dilengkapi dengan website namun persyaratan untuk 1 naskah harus mencapai 100 ribu kata. Entah bagaimana menuliskan cerita hingga 100 ribu kata, namun beberapa teman pernah mencoba membaca novel online yang 100 ribu kata. Konon menurut mereka ceritanya cenderung ngelantur atau berkembang jadi beberapa generasi.

Memahami Bukan Berarti Mencari Pembenaran

Baiklah akhirnya aku memahami penyebab belum juga menulis di aplikasi, tentunya ini tidak dapat dijadikan pembenaran. Namun paling tidak ini mengembalikan mental breakdown.

Rencana di Tahun 2023

Tahun 2023 tentunya mulai dengan menulis di aplikasi dimana 2 naskah novel simpanan sudah siap tempur. Naskah pertama malah dibimbing coach yang merupakan mantan head editor penerbit major. Naskah yang lain pernah dibeli Seword.com, untungnya batal dimuat demi konsistensi konten. Yang jelas downpayment yang besarnya sama dengan DP dari penerbit major sudah diterima.

Menulis di aplikasi online tidak hanya di KBM saja loh, seorang teman dalam 2 tahun menerbitkan 40 e-book setelah menguploadnya di Wattpad. Dan mayoritas e-booknya berada dalam daftar buku terlaris. Bukan angka yang main-main sebab membuat dia mampu membayar beberapa asisten untuk mengurusi aneka akun sosial medianya.

Ada juga teman lain lain yang akhirnya memutuskan menjual sendiri versi PDF dari novel-novel onlinenya. Ternyata peminatnya banyak, padahal novelnya mengisahkan kisah-kisah futuristik. Teman yang lain memutuskan untuk membukukan sendiri naskah novelnya serta menawarkan pada Production House dan ternyata gayung bersambut. Dengan alasan yang sangat simple; bapak sutradara malas baca dari HP dan lebih memilih memegang buku karena bisa memberi pembatas jika belum selesai.

Aku sendiri minggu lalu baru selesai mengerjakan orderan editing PUEBI sebuah buku ilmiah popular, menulis sinopsis sinetron dan menulis 100 iklan baris properti. Well said, tetap setia pada profesi penulis digabung mengurusi cabang bank besar ( psst BRILink) serta menggawangi usaha wisata nampaknya pilihan yang seru kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun