Malam menjelang fajar - terbangun untuk pipis dan masih teringat mimpi saat tidur; tentang lelaki itu. Setelah itu kulanjutkan tidurku dan ternyata mimpi yang sama terulang lagi. Paginya terbangun dengan sedikit keheranan kok bisa tapi ah sudahlah. Pagi berlanjut biasa namun sedikit siang tetiba ada rasa gusar tanpa tahu sebab timbulnya, tak ada pemicunya lagi pula sedang puasa, sudah dari awal Ramadhan kuusahakan emosi dalam kondisi datar. T
Ternyata tak perlu berlama-lama, jawaban itu datang  saat memasuki sosial media FB dan menemukan notifikasi kenangan setahun lalu. Ini tentang gusarku pada seorang lelaki yang kusebut sebagai toxic people, yah pada orang itu tak pernah kutuntaskan gusarku demi menjaga kedamaian bersama.
Namun mengingat bisa-bisanya gelombang gusar itu muncul lagi tepat setahun kemudian. Padahal aku sudah tak mengingat-ingat lagi. Mungkin kalau notifikasi dari FB itu tak muncul, aku pasti bertanya-tanya kenapa hari itu aku teramat gusar tanpa tahu gusar kepada siapa. Karena ada notifikasi itu, aku jadi tahu sebabnya.Â
Lantas aku berpikir lebih jauh, really? Merasa amazing banget. Apakah ini yang dinamakan semesta membaca/ mendukung ? Sebagaimana dituliskan dalam The Secret?
Ketika gelombang-gelombang elektromagnetik tak kasat mata bekerja, berputar-putar dalam asa kita. Aku mengingat lagi relasi-relasi yang membuat gusar pada lelaki itu. Ingin kuenyahkan pikiran tapi itu kali ini tetap tinggal di benak. Lantas  rasanya lelaki itu juga menerima gelombang kegusaran yang kurasakan.  Kulihat beberapa kali dia memeriksa WA maupun FBku hari itu (psst ada aplikasinya ya).
Malamnya usai menunaikan shalat tahajud, aku menonton TV cable dan menonton Stumptown 12 dan menyaksikan Dex Parios ( detektif wanita tokoh sentralnya ) yang dicurangi kliennya dan dia mendapatkan saran dari pembimbing (untuk lepas dari kecanduan alkoholnya) agar melawan hingga akhir.Â
Yap jadi ingat Sun Tzu yang mengatakan bahwa pertahanan paling baik adalah dengan menyerang. Aku langsung berkeputusan untuk mengambil langkah yang sama – melawan lelaki itu.
Rupanya belum cukup film itu karena selanjutnya ketika berpindah channel ke Fox, aku menemukan film Peppermint . Film 2018 yang dibintangi Jennifer Garnier ( pernah menikah dengan Ben Affleck ) ini merupakan film action. Tokoh Riley North merupakan perempuan simple yang bekerja di bank, Â harus menyaksikan suami dan anaknya yang baru berusia 9 tahun ditembak mati dihadapannya.Â
Riley mengenali para penembaknya yang merupakan anggota mafia, para penjahat itu bisa ditangkap namun di pengadilan, mereka dilepas oleh hakim yang korup. Riley mengamuk hingga ia sempat dijebloskan ke Rumah Sakit Jiwa.Â
Setelah itu ia sempat mencuri USD 55 ribu dan menghilang. Dimana pengembaraannya merupakan pengembaraan hidup yang keras, dia melatih fisiknya secara spartan hingga ke arena pertandingan fisik. Hingga dia merasa bekalnya cukup untuk melakukan balas dendam.
Dia pun kembali ke kotanya dan tinggal di suatu mobil van di kawasan kumuh yang kemudian diamankannya. Ini membuat dia dianggap Angel aka Bidadari, bahkan dibuatkan muralnya. Dia pun mulai melakukan aksi balas dendamnya. 3 penjahat yang menembaki suami dan anaknya ditemukan mati tergantung dengan kaki di atas.Â
Mediapun mulai heboh, boss mafia juga mulai waspada bahkan mengejarnya. Demikian juga polisi. Riley North menghabisi hakim yang membebaskan para mafia. Dan karenanya identitas Riley terbuka, sebagian besar warga medsos terang-terangan mendukungnya.
Riley menghajar tempat pencucian uang Diego Garcia (boss mafia). Diego bergerak dan menemukan sasaran selanjutnya dari Riley. Gudang yang disambangi Riley meledak, namun dia bisa lolos bahkan mengejar 2 orang yang menyasarnya bahkan akhirnya menjadikan 2 orang itu sebagai tameng memasuki sarang Diego Garcia.Â
Dia berhasil menghabisi orang-orang disana kecuali Diego yang berhasil melarikan diri dan mengobrak-abrik daerah tempat tinggal Riley bahkan menyandera warga di sana. Riley terpaksa menyerah demi membebaskan mereka. Selanjutnya terjadi duel, polisi sudah hadir. Riley akhirnya terluka dan harus dirawat di RS, di sana dia diborgol.Â
Namun seorang polisi datang menjenguk dan memberikan kunci borgol. Film berakhir dengan sebuah adegan borgol yang terbuka, tergantung di ranjang RS. Riley menghilang.
Sekali lagi aku merasa takjub, bagaimana semesta membuka mataku untuk menuntaskan hal-hal yang melukai hati. Dua film satu malam, tentunya tuntas tak harus dengan kekerasan. Tapi tanpa tuntas akan ada lubang yang menganga di ujung hati.
#hikmah15Ramadhan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H