"daddy bondage"
Walaupun sedikit membingungkan namun kata "dad" yang acap dituliskan semacam memberikan kesan bahwa segala kemuraman sikap NF yang disebabkan hubungan yang tidak harmonis antara gadis itu dengan ayahnya. Konon NF berasal dari keluarga broken home. NF tinggal bersama ayah dan ibu tirinya.
Seorang grafolog Ferra Ferial ( ahli membaca tulisan tangan ) membuat analisa bahwa  NF sebenarnya anak yang cerdas, jujur, dan percaya diri. Itulah mengapa ia tau apa yang akan terjadi dan apa yang akan dia lakukan.Â
Terbukti bahwa dia menyerahkan dirinya sendiri kekantor polisi dan diperjalanan sempat menulis status di medsos: penjara/rehabilitasi? Diapun tau bahwa mengendalikan emosinya sendiri itu sulit. Cerdas, berbakat, dengan emosi & pikiran tidak stabil.. Taulah ya arahnya kemana. Ferra Ferial melanjutkan analisanya.
Jelas ada gangguan kejiwaan, tapi semua tetap harus didalami lagi. Apakah ia psikopat atau bukan perlu ada ahli kejiwaan yang mendampinginya. Juga harus digali dari pihak keluarga. Selama ini saya pun bertanya-tanya.. Kemana bapaknya? Bisa jadi kuncinya disana..
Pertanyaan yang juga ada di benak ini, ada apa dengan bapaknya? Kemana ibunya? Bagaimanapun suatu perkawinan tercerai berai, naluri orangtua harusnya tetap ada untuk melindungi dan merawat anaknya.
Kasus ini bukti nyata pentingnya peran keluarga. Bahkan tak hanya kasus ini, kasus bully yang dilakukan 3 siswa lelaki pada temannya yang difabel juga membuat saya bertanya-tanya apa sih yang diajarkan orangtua pada anak-anak pembully itu hingga tak memiliki empati pada temannya yang difabel?Â
Demikian juga saat Nadia mengalami bully dari teman-teman sekolahnya. Landasan moral macam apa yang dimiliki para pembully itu hingga tidak ada jiwa kasih sayang dan toleransi dalam dirinya.
Ketika dia mengatakan bahwa satu sekolah memusuhinya, saya pikir apa mungkin begitu? Kenapa tak melapor ke guru BP? Dia menjawab sudah namun guru BP tidak melakukan tindakan apa-apa.Â
Baiklah, saya percaya anak saya jadi  segera berusaha memindahkannya ke sekolah lain padahal itu 1 bulan sebelum kenaikan kelas. Ini membuat saya dipanggil kepala sekolah dan ketika saya datang, sungguh saya jadi merinding melihat bagaimana seluruh siswa sekolah itu keluar dari ruangan kelasnya. Dari lantai 1 hingga lantai 3. Kepala sekolah menerangkan bahwa ia pernah menanyai anak saya tapi anak anda aneh, Bu.