Mohon tunggu...
Dee Daveenaar
Dee Daveenaar Mohon Tunggu... Administrasi - Digital Mom - Online Shop, Blogger, Financial Planner

Tuhan yang kami sebut dengan berbagai nama, dan kami sembah dengan berbagai cara, jauhkanlah kami dari sifat saling melecehkan. Amin.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menulis Resolusi 2018 Anti Gagal

31 Desember 2017   15:50 Diperbarui: 31 Desember 2017   15:54 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penajaman visi dan misi harus dilakukan sebagai Online Shop, apalagi dapat email begini dari Lazada yang menguasai 34% pasar ecommerce di Indonesia. Bahwa ada 2 seller yang bisa meraih omset 12,000 barang membuat saya menyadari "jika orang lain bisa, seharusnya kita bisa."

sumber: email lazada
sumber: email lazada

Saya yakin bahwa seller tersebut pasti menjual barang yang kecil dan tidak mahal sehingga diminati banyak orang. Saya pun mulai berhitung, barang apa yang akan saya jual di tahun 2018. Dan eureka, sudah terpikir untuk  mengisi etalase online saya dengan item yang durable dan consumptive

Aktifitas OS ini cukup menyita waktu hingga aktifitas sebagai blogger jadi keteteran. Padahal seorang blogger zaman now selain menulis juga perlu melakukan anjang sana ke blog lain agar blognya dikunjungi dan dikomeni. Sesuatu yang tidak bisa saya lakukan. Padahal saya ingin berbagi cerita. Jadi saya terpikir untuk menyiasatinya. Dengan menulis di Kompasiana, media yang mengutamakan konten di atas segala. Kompasiana yang memiiki rangking cukup tinggi sebagai media online. Jadi paling tidak misi spread the wisdombisa difasilitasi di Kompasiana. Lagipula Kompasiana sudah lebih terbuka, tempo hari pemenang blog competition smartphone Lunapun menuliskan kisahnya di Kompasiana.

Paling tidak, dengan cara demikian saya bisa bekerja sesuai prioritas. Pada tahun 2017 ini saya sudah bisa melahirkan novel online berbayar pertama. Tahun 2018, saya ingin menjajal wattpad dalam menuliskan dua novel online.

dokumen pri
dokumen pri
Jika dilihat resolusi saya ini tidak muluk-muluk, semua terukur dan achievable. Ada satu hal dimana saya meletakkan harapan besar tapi tidak berani menulisikan dalam bentuk resolusi adalah ini.

koleksi pribadi
koleksi pribadi
Seorang lelaki yang mulai dekat justru saat saya sakit sungguh menenangkan. Apalagi dia tadinya sekedar jadi pembeli dagangan properti saya. Dikira usai transaksi pada Maret 2017 maka hubungan akan kelar. Gak tahunya, saat saya sakit dia perhatian banget.  Tapi khusus yang ini tak akan dibuat resolusi karena masalah hati tak perlukan dijadikan target. Biarlah ia mengalir hingga ke ujung cerita.  

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Theragran-M.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun