Hah? Sampai speechless dengarnya. Saya langsung semprot tuh anak laki, “Sembarangan bicara, saya nih dah puluhan tahun tinggal di sini. Kamu anak siapa?”
DIa mengelak, “Saya tinggal di kampung belakang, RT 6 RW 4.”
Saya sudah malas berbicara dengan pembohong yang kasar itu jadi saya beralih ke anak perempuan yang usianya pasti di bawah anak sendiri,
“Sudah, kamu pulang sendiri ya. Ibu panggilkan Gojek. Nanti Ibu bayari.”
Si anak perempuan kelihatannya tertarik dengan tawaran saya tapi lagi-lagi si anak lelaki membujuknya untuk pulang bersama. Rupanya beberapa tetangga memang sudah melihat adegan KDRT juga jadi mereka menghampiri, seorang bapak dan seorang lelaki muda. Mereka juga mulai nimbrung pembicaraan dan menginterogasi alamat si lelaki yang makin terpojok. Saya memotret no motornya.
Sekali lagi saya membujuk si anak perempuan untuk naik Gojek saja namun bujukan si anak lelaki rupanya meluluhkan hatinya. Si anak perempuan mencium tangan saya dan segera naik goncengan. Dari goncengan itu dia masih sempat menengok ke arah saya sembari menggerakkan bibirnya, “Terimakasih Bu.”
Ada rasa khawatir melihat si anak perempuan pulang bersama si anak lelaki itu, berbagai kisah mengenai anak perempuan yang disiksa, diperdaya bahkan hingga kehilangan nyawa melintas. Untungnya pihak keamanan kompleks melintas dengan motornya. Dia segera mengejar motor pasangan itu dan mengawal hingga si anak perempuan tiba di rumah.
Tercatat sebanyak 321.752 kasus kekerasan terhadap perempuan terjadi sepanjang 2015, berarti sekitar 881 kasus setiap hari dan angka ini meningkat 9% dari tahun sebelumnya. Sementara itu KPAI mencatat terdapat 1.698 pengaduan kekerasan terhadap anak pada tahun 2015, dengan 53% di antaranya adalah kasus kekerasan seksual. Sisanya, yakni sebanyak 40,7% adalah penelantaran, penganiayaan, eksploitasi untuk seksual, dan bentuk kekerasan lainnya.
Duh, angka yang sangat memprihatinkan. Jadi tiap hari nyaris 1,000 kasus kekerasan pada perempuan terjadinya, sementara kekerasan pada anak tercatat 1,698 pengaduan sepanjang tahun 2015 dimana 53% merupakan kasus kekerasan seksual.
Kasus yang saya lihat pada dua remaja itu kebetulan saya share dalam akun Facebook dan mendapatkan tanggapan yang cukup banyak, antara lain: